Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpahan Minyak di Blok ONWJ Diperkirakan Capai 500 Barrel Per Hari

Kompas.com - 08/08/2019, 17:18 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memperkirakan tumpahan minyak (oil spill) dari sumur YYA-1 di area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di pesisir pantai utara Karawang, Jawa Barat (Jabar), mencapai 500 barrel dalam sehari.

Angka ini diperoleh dari rata-rata harian hasil tangkapan tumpahan minyak pada proses penanganan kebocoran sumur yang terus dilakukan.

"Rata tangkapan 400-500 barrel per hari sejak dipasang secara efektif. Sehingga bisa mengkoreksi statement awal bahwa tumpahan bisa 3.000 barrel per hari," kata Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam jumpa pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Pertamina mencatat, sejak 20 Juli-7 Agustus 2019 jumlah tumpahan minyak yang berhasil diangkat di offshore (lepas pantai) mencapai 3.965,71 barrel. Tren peningkatan tangkapan terus bertambah dengan signifikan ketika Pertamina memfokuskan penangan kebocoran sumur tersebut.

Baca juga: Pertamina Data Penerima Kompensasi Kebocoran Sumur Minyak di Blok ONWJ

"Sejak kejadian selalu berupaya meminimalkan dampak sekecilnya, dengan koordinasi dan dukungan seluruh pihak," ujarnya.

Selain di offshore, Pertamina juga mengumpulkan tumpahan di area daratan atau onshore yang dimasukkan ke dalam karung dan kini berjumlah 1.047.386. Dari jumlah tersebut, jika dikalkulasi beratnya bisa mencapai 4 hingga 5 ton.

Dharmawan menyampaikan, penanganan tumpahan akibat kebocoran minyak proyek Hulu Energi sumur YYA-1 Blok ONWJ difokuskan di offshore (lepas pantai) dan onshore (daratan). Sehingga akibat tumpahan minyak bisa diminimalisir sekecil mungkin.

"Di onshore fokus pembersihan pantai bersama seluruh pihak yang bisa membantu kami, termasuk masyarakat. Termasuk kami lakukan proteksi kepada muara sungai, Pertamina komitme pemulihan lingkungan," tambahnya.

Sementara itu, Incident Commander Oil Spill YYA-1 Taufik Adityawarman menuturkan, pihaknya telah melakukan proses pengeboran untuk menutup sumur atau relief well YYA-1.

Baca juga: Kejar hingga Sedot, Upaya Menahan Tumpahan Minyak di Laut Karawang

Posisinya kini sudah mencapai 2.050 kaki dari target titik 9.000 kaki. Cara ini dipilih untuk menutup sumur yang menjadi penyebab kebocoran lewat drilling atau pengeboran dari samping.

Taufik menjelaskan, proses penutupan sumur ini secara total membutuhkan 67 hari kerja. Sehingga, kebocoran yang terjadi bisa diatasi dan tidak meluas.

Di samping menangani dampak tumpahan minyak, Pertamina juga akan memberikan ganti rugi atau kompensasi kepada warga yang terdampak. Ini dilakukan setelah perseroan melakukan serangkaian proses, mulai pengaduan hingga diputuskan pihak PHE.

Munculnya gelembung gas di sekitar anjungan YY yang dioperasikan PHE ONWJ berawal pada Jumat dini hari, 12 Juli 2019 hingga akhirnya terus membesar dan meluas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com