Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan: Irigasi Perpompaan Punya Manfaat Besar untuk Petani

Kompas.com - 24/08/2019, 08:00 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan manfaat irigasi perpompaan bagi kelompok tani sangatlah besar.

Manfaatnya bisa dirasakan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Hal ini persis seperti yang dirasakan Kelompok Tani (Poktan) Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Mekar Wangi di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Dengan luas sawah mencapai 50 hektar (ha), lahan sawah yang dimiliki Desa Panenjoan merupakan yang terbesar kedua setelah Desa Cikuya di Kabupaten Bandung.

Baca juga: Kementan Terus Dorong Petani Ikut Asuransi Usaha Tani Padi

Namun demikian, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kesejahteraan para petani, sebab petani hanya bisa menanam padi satu kali tanam dalam satu tahun.

Penyebabnya, lahan yang digunakan adalah lahan sawah tadah hujan.

“Di Desa Panenjoan tidak ada saluran irigasi sehingga petani hanya mengandalkan air hujan jadi tingkat kesejahteraan petani desa ini sangatlah rendah,” ujar Sarwo Edhy melalui rilis tertulis, Jumat (23/8/2019).

IP meningkat

Namun, setelah adanya bantuan pemerintah dari Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP dengan kegiatan pengembangan irigasi perpompaan Tahun 2019, Poktan UPJA Mekar Wangi saat ini mengalami kenaikan Indeks Pertanaman (IP) yang awalnya hanya IP 100 sekarang bertambah menjadi IP 200 bahkan IP 300.

"Kami berharap bantuan irigasi ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sehingga petani bisa menanam dengan tenang dengan hasil maksimal juga," kata Sarwo Edhy.

Baca juga: Kementan Terus Dorong Petani Ikut Asuransi Usaha Tani Padi

Jika dibandingkan kondisi sebelumnya, petani hanya bisa menanam 25-30 ha dalam kurun waktu 1 kali tanam per tahun. Sekarang, lahan 50 ha di Poktan UPJA Mekar Wangi bisa tertanam semuanya.

"Indeks Pertanaman naik maka otomatis pendapatan dan tingkat kesejahteraan anggota petani kami meningkat," papar Sarwo Edhy.

Selain bisa membudidayakan tanaman padi, rencana yang akan datang dengan ketersediaan air yang kontinyu ini kelompok tani bisa melakukan sistem tanam “Mina Padi”, yakni sebuah sistem combined farming antara padi dan ikan.

“Selain petani punya pendapatan dari padi maka akan bertambah penghasilan dari hasil budidaya ikan. Ke depannya akan ada program-program lain yang lebih bermanfaat untuk kelompok tani,” tutup Sarwo Edhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com