Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Masih Bisa Turun, Perhatikan Pergerakan Saham-saham Berikut

Kompas.com - 26/08/2019, 14:20 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal terus memperlonggar kebijakan moneternya. 

Menurut Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi, ruang penurunan suku bunga acuan BI masih akan terbuka hingga akhir tahun secara total sebesar 50 bps menjadi 5 persen.

Ruang kebijakan moneter longgar yang terbuka, menurut Lucky, saat ini adalah momen yang menguntungkan bagi sejumlah korporasi yang memiliki hutang besar seperti PT XL Axiata. 

Perusahaan berkode saham EXCL ini memiliki utang dengan bunga yang terkait erat terhadap suku bunga JIBOR (Jakarta International Offered Rate) yakni cerminan suku bunga yang terjadi di pasar uang, yang dihitung secara priodik yakni 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. 

"Besar suku bunga Jibor sangat dipegaruhi oleh besarnya bunga BI 7-day reserve repo yang sedang berlaku, sehingga saat suku bunga turun, maka kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya akan lebih baik, serta modal yang dimiliki bisa dipakai untuk melakukan ekspansi usah," ujar Lucky dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/8/2019).

Baca juga : Ada Tren Suku Bunga Rendah, Saham Sektor Apa yang Pantas Dilirik?

Waskita Karya juga akan menuai keuntungan yang sama, karena memiliki utang yang cukup besar.

Industri perbankan yang berhubungan erat dengan suku bunga juga akan mendapat sentiment positif dari trend pelonggaran moneter, terutama bank-bank yang memiliki dana murah yang sedikit dan valuasi rendah seperti misalnya PT Bank Negara Indonesia (BBNI).

Bahana memberi rekomendasi beli atas saham perusahaan berkode BBNI ini karena dengan trend penurunan suku bunga akan memiliki ruang untuk ekspansi kredit dengan rasio net interest margin (NIM) yang terjaga stabil serta rasio kredit bermasalah yang membaik. 

Demikian juga halnya dengan PT Bank Rakyat Indonesia akan mendapat sentiment positif karena porsi dana murah di bank berkode saham BBRI ini belum terlalu besar. Berbeda halnya dengan Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) yang memiliki dana murah cukup besar. ‘

"Dengan trend penurunan suku bunga yang terjadi saat ini, ruang bagi kedua bank tersebut untuk mempertahankan NIM lebih kecil, plus valuasi saham keduanya juga sudah cukup tinggi,’’ ungkap Lucky.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com