Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qantas Airlines Sukses Terbang 19 Jam Non-Stop New York-Sydney

Kompas.com - 21/10/2019, 17:35 WIB
Rina Ayu Larasati,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SYDNEY, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airlines sukses terbang selama 19 jam 16 menit non stop dari New York ke Sydney. 

Dikutip dari Business Insider Senin (21/10/2019) penerbangan, dengan nomor QF7879, menjadi penerbangan komersial terpanjang di dunia, melebihi layanan yang ditawarkan oleh Singapore Airlines dari Singapura ke New York.

Qantas juga berencana untuk menguji penerbangan nonstop dari London ke Sydney dalam beberapa bulan mendatang. Rute itu diprediksi lebih lama satu jam. 

Karena waktu penerbangan semakin lama, yang menjadi pertanyaan adalah apakah penumpang dan kru penerbangan dapat bertahan di atas udara dalam jangka waktu yang panjang?

Qantas akan menjadikan percobaan penerbangannya sebagai penelitian tentang bagaimana pilot, awak kabin, dan penumpang mengatasi waktu penerbangan yang lama, serta untuk menguji upaya untuk meminimalkan dampak jetlag ketika penumpang melalui 15 zona waktu yang berbeda.

Penerbangan ini menggunakan Boeing 787-9 yang baru dikirim dari pabrik Boeing di Seattle, hanya memiliki 40 penumpang dan 10 awak, termasuk empat pilot yang sedang bertugas.

Penumpang termasuk beberapa pelanggan loyal Qantas yang berpartisipasi dalam studi penelitian, karyawan Qantas yang tidak bertugas, peneliti, dan media.

"Dua pesawat dalam pengembangan dari Airbus dan Boeing akan memiliki kemampuan itu. Qantas telah mengatakan bahwa mereka akan memutuskan pada akhir tahun 2019 mana yang akan digunakan dan yang diharapkan untuk memulai layanan komersial pada awal 2023" ucap CEO Qantas Alan Joyce,

Maskapai ini sebelumnya berharap untuk meluncurkan layanan pada 2022 atau 2023.

Karena jumlah penumpang yang tidak banyak, semuanya dialokasikan ke kursi kelas bisnis yang dapat dikonversi menjadi tempat tidur.

"Saya merasa lebih baik daripada biasanya," kata salah satu penumpang bernama Nick Mole yang ikut dalam studi penelitian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com