Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: The Right Man on The Right Place Tak Terwujud dalam Kabinet Indonesia Maju

Kompas.com - 24/10/2019, 20:14 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai penempatan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu 23 Oktober 2019, belum sesuai dengan prinsip "the right man on the right place".

"Saya kira, Presiden tersandera karena ternyata semangat ‘the right man on the right place’ tidak terwujud dalam Kabinet Indonesia Maju," ujar Peneliti senior Indef Enny Sri Hartati dalam Diskusi Media di Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Menurut dia, penempatan anggota kabinet tidak seluruhnya mencerminkan upaya Presiden memberikan ruang yang tepat dan proporsional bagi para pembantunya untuk bekerja sesuai kapasitas masing-masing.

"Bahkan penempatan seorang menteri lebih menguat pada nuansa politis," katanya.

Baca juga: Lepas CEO Gojek, Berapa Gaji Nadiem Makarim Sebagai Mendikbud?

Eny menyebut, terdapat beberapa anggota kabinet yang perlu dievaluasi kapasitasnya, di antaranya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang sebelumnya tidak pernah terdengar dan terbaca rekam jejaknya dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Kemudian penunjukan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kurang tepat sebab sektor pendidikan merupakan roh dari pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Penunjukan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga dinilai kurang memaksimalkan potensi dan kapasitasnya.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Wishnutama Jadi Menpar

Menurut Eny, sangat tepat jika Nadiem Makarim sebagai Menteri UKM sebab akan mendorong percepatan pertumbuhan startup di Indonesia dengan pendekatan teknologi. Sedangkan Wishnutama,  sangat efektif dan optimal berkarya jika ditunjuk menjadi Menkominfo.

Selain itu publik sebelumnya tidak pernah mendengar nama Agus Suparmanto dalam sektor perdagangan, namun kini nama itu tiba-tiba muncul.

Penunjukan dr.Terawan sebagai Menteri Kesehatan juga masih menyisakan polemik dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Jadi itu yang kami sebut, the right man on the right place,” ujarnya.

Sementara itu sektor ekonomi yang menjadi salah satu tulang punggung pembangunan bangsa, sangat memerlukan sinergi antarkementerian/lembaga(K/L), di antaranya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bertanggung jawab atas tercapai nilai investasi di Indonesia sesuai target.

Karena itu, kapasitas, wawasan dan kecakapan diplomasi Kepala BKPM harus mumpuni pada tingkat global.

Baca juga: Politisi PKB Agus Suparmanto Jadi Menteri Perdagangan, Ini Profilnya

Secara terpisah, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Muhadjir Darwin menilai, pemilihan dan penunjukan para menteri cukup seimbang secara politik dan profesional.

Kabinet sebutnya, diorientasikan untuk menjawab tantangan masa depan secara tepat.

“Kita tunggu gebrakan-gebrakannya untuk membuat sistem pendidikan Indonesia berorientasi ke depan dan responsif terhadap perkembangan kemajuan teknologi informasi dan fenomena desruption yang kini tengah melanda dunia,” tegas Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com