Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Ingin Dorong Holding Pesantren, Untuk Apa?

Kompas.com - 12/11/2019, 18:30 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan mendorong pembentukan holding pesantren. Skema holding pesantren ini akan berfungsi sebagai induk usaha pesantren di skala nasional.

Sehingga harapannya, bisa memperkuat permodalan pesantren juga pengembangan pasar hingga akses informasi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan, saat ini Bank Sentral bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya tengah melakukan pilot project untuk mengembangkan holding pesantren, yang diharapkan bisa rampung dalam waktu dekat. 

"Kami memang masih program pilot project pengembangan holding pesantren," ujarnya dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Selasa (12/11/2019). 

Baca juga: Mengintip Cara Pesantren Membangun Bisnis untuk Masyarakat

Dody mengatakan, setidaknya saat ini BI baru bekerjasama dengan 250 dari 32.000 pesantren yang ada di Indonesia untuk menggerakkan perekonomian di sekitarnya.

Angka tersebut masih jauh dari keseluruhan potensi ekonomi yang bisa digerakkan oleh pesantren.

"Tentunya langkah BI masih jauh kami baru capai 1 persen dari total pondok pesantren, kami lakuakn dengan 45 cabang," ujar Dody.

Holding pesantren nantinya akan menyatukan seluruh unit usaha yang dimiliki pesantren untuk terintegrasi dan berkembang dalam skala yang lebih luas. Di samping tetap menjalankan peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mandiri. 

Baca juga: BI: Pesantren Bisa Jadi Channel Penerimaan Remitansi

Tata kelola yang baik tersebut dimaksudkan, ketika pesantren akan memasuki aktivitas usaha dengan skala yang lebih besar, bisa pastikan bahwa secara kelembagaan maupun pengelolaan sumber daya manusia pada setiap pesantren bisa saling melengkapi untuk memenuhi kualifikasi, layaknya lembaga-lembaga professional lainnya. 

"Dalam naungan holding bisnis pesantren tersebut, kami mengharapkan terbentuknya manajemen dan tata kelola yang baik bagai setiap entitas pesantren di dalamnya," ungkap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com