Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Transaksi Uang Elektronik Melonjak 268 Persen

Kompas.com - 21/11/2019, 18:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) mencatat tumbuh 4,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Oktober 2019.

Sementara, pembayaran nontunai menggunakan Kartu ATM atau debit, kartu kredit, dan Uang Elektronik (UE) tumbuh 32,09 persen (yoy).

Hal ini didominasi oleh instrumen Kartu ATM atau debit yang memiliki pangsa 94,55 persen. Untuk transaksi uang elektronik terus meningkat sebesar 268 persen (yoy).

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, peningkatan itu sejalan dengan preferensi masyarakat terhadap uang digital yang terus menguat serta didukung integrasi uang elektronik dalam ekosistem digital yang meluas.

Baca juga: Penggunaan Uang Elektronik Melonjak 241,2 Persen

"Ke depan, Bank Indonesia terus meningkatkan peran sistem pembayaran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi termasuk secara aktif mendorong transformasi ekonomi dan keuangan digital," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Lebih lanjut, disampaikan bahwa penguatan peran dalam transformasi digital dilakukan melalui pendekatan komprehensif dengan visi baru Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025.

"Langkah-langkah program konkret maupun juga capaian-capaian yang diharapkan dari implementasi sistem pembayaran SPI 2025 ini akan kami sampaikan secara detil dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia minggu depan," ujarnya.

Dengan pendekatan tersebut, transformasi digital dapat dilakukan secara inklusif dengan mengintegrasikan peran serta seluruh pelaku ekonomi.

Ini dilakukan melalui koordinasi dengan berbagai otoritas dan institusi terkait, dalam sebuah ekosistem digital yang terintegrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com