JAKARTA, KOMPAS.com – Ketimpangan gender di dunia kerja di Indonesia dinilai masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari proses perekrutan karyawan baru.
Associate Dean for Research and Innovation PPM School of Management, Aries Heru Prasetyo, saat ditemui Kompas.com, Selasa (26/11/2019) mengatakan, masih ada perusahaan yang tidak peka terhadap isu kesetaraan gender di tempat kerja.
"Dan ini tinggi. Padahal kalau kita lihat di luar negeri banyak perusahaan yang maju karena mereka mengimplementasikan kesetaraan gender," ujarnya.
Secara Global berdasarkan hasil penelitian kolaborasi UN Women dan UN Global Compatc atau WEPs, perusahaan yang mempertimbangkan kesetaraan gender pada jajaran dewan direksi, bisa menghasilkan keuntungan 21 persen lebih tinggi dari perusahaan lain yang tidak mengimplementasika kesetaraan gender.
Baca juga : Perusahaan Harus Terapkan Kesetaraan Gender, Mengapa?
Sementara di Asia Pasifik dengan memprioritaskan isu kesetaraan gender di tempat kerja, hal itu dapat menambah Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 4,5 trliun dollar Amerika sampai tahun 2025.
"Begitupun dengan negara Amerika, ketika perempuannya terlibat di bidang perekonomian, daya beli masyarakat meningkat, ada 28 persen dan kalau di dollarkan mungkin mencapai 32 dollar AS," lanjutnya.
Jika perempuan diberi kesempatan yang baik dalam pendidikan maupun pelatihan, kehidupan perusahaan bisa jauh lebih meningkat.
"Ini harus disuarakan oleh top management untuk pertama kalinya, dengan diberikan kesempatan kepada kaum perempuan saya optimis juga bisa membantu sektor ekonomi di Indonesia," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.