Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu dengan Mentan, Mendag Janji Akan Selektif Impor Pangan

Kompas.com - 09/01/2020, 14:19 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kamis (9/1/2020) siang, mendatangi Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di kantornya.

Dalam pertemuan tersebut, Mendag berjanji akan lebih selektif dalam mengimpor komoditas pangan melalui sinergi dengan Kementerian Pertanian terkait satu data pangan.

"Saya katakan bahwa kita ini akan selektif impornya, dengan peran Kementan yang membantu kita menentukan kebijakan," ucap Agus.

Baca juga: Keluhan Industri Keramik: Sudah Gas Mahal, Dihajar Impor Pula

Pada kesempatan yang sama, Mentan mengatakan bahwa untuk menentukan kebijakan impor pangan, nantinya semua akan berpusat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi rujukan utama.

"Datanya Mentan, sama dengan datanya BPS dan BPS menjadi rujukan utama dari data itu," ucapnya.

Syarul juga mengatakan, satu data yang berpusat dari BPS tersebut juga akan menjadi pegangan bagi Presiden Joko Widodo serta semua kementerian dalam menentukan data pangan.

"Data itu akan disampaikan menjadi pegangan oleh Bapak Presiden kepada menteri lain, termasuk Menteri Perdagangan," ucap Syahrul.

Sebagai informasi, dalam penggunaan satu data pangan itu, BPS juga melakukan kerja sama dengan BIG, Lapan, BNPT, dan Kementerian ATR/BPN.

Saat ini BPS juga menggandeng Kementerian Pertanian untuk bekerja sama dalam penggunaan satu data pangan.

Baca juga: Buwas: Indonesia Tidak Perlu Impor beras hingga 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com