Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedungnya Terendam Banjir, Kemenkeu Ajukan Klaim Asuransi Rp 50,6 Miliar

Kompas.com - 10/01/2020, 16:52 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mengajukan klaim asuransi dengan nilai pertanggungan Rp 50,6 miliar atas 5 gedungnya yang terendam banjir pada awal 2020.

Klaim tersebut disampaikan kepada konsorsium asuransi yang bekerja sama dengan pemerintah.

Direktur Barang Milik Negara Encep Sudarwan menjelaskan, gedung-gedung yang terdampak kebanyakan berada di daerah Bekasi dan Jakarta Timur.

"Yang kena banjir adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cibitung, Kantor KPP Pratama Cibinong, KPP Pratama Bekasi Utara, KPP Bekasi Selatan dan Balai Laboratorium Bea dan Cukai tipe A Jakarta," ujar Encep ketika memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Jumat (10/1/2019).

Baca juga: Luhut Ingin Beli Kapal untuk Jaga Perairan Natuna, Ini Tanggapan Kemenkeu

Lebih lanjur dia menjelaskan, masing-masing gedung tersebut memiliki nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp 8,4 miliar, Rp 6,3 miliar, Rp 1,5 miliar, Rp 24,9 miliar dan Rp 9,5 miliar.

Saat ini konsorsium asuransi BMN (barang Milik Negara) telah mengirimkan tim untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap laporan tersebut.

Pihak konsorsium pun telah mengirimkan tim untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap laporan tersebut dan sedang mengalkulasikan nilai kerugian atas BMN.

Hingga hari ini, pihak Kemenkeu masih menunggu hasil pemeriksaan.

Baca juga: 5 Fakta soal Orang Terkaya Afrika Pemborong 10.000 Mobil Desa Indonesia

Adapun per 2019, DJKN telah mengasuransikan 1.360 BMN-nya senilai Rp 10,8 triliun dengan nilai premi Rp 21 miliar berupa gedung dan bangunan konsorsium asuransi.

Meskipun belum diketahui jumlah klaim yang bakal dibayarkan, perwakilan konsorsium asuransi Sahata Lumba Tobing mengatakan, besaran klaim gedung Kemenkeu tak terlalu besar.

Bahkan menurutnya, jumlahnya lebih kecil dari total nilai klaim yang harus dibayarkan perusahaan asuransi untuk mobil pasca-banjir beberapa tahun lalu.

"Sekarang klaim terbanyak mobil, kedua rumah tinggal, baru perkantoran dan pabrik. Kalau bisa dalam waktu tidak terlalu lama akan melakukan pembayaran secepatnya dan koordinasi dengan loss adjuster agar cepat disampaikan kerusakan yang terjadi meliputi apa saja," ujar dia.

Baca juga: Antisipasi Korban Saham Gorengan, Ini yang Dilakukan BEI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com