Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Bawang Putih Lebih Besar dari Kebutuhan Nasional?

Kompas.com - 20/01/2020, 19:02 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayuran, Umbi Indonesia (Pusbarindo) mengatakan mereka menemukan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih setiap tahun semakin membesar.

Ketua II Pusbarindo Valentino mengatakan bahwa Pada 2017, RIPH yang diterbitkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk importir bawang putih sebesar 980.000 ton, kemudian pada 2018 RIPH yang diterbitkan untuk bawang putih sebesar 1 juta ton, dan pada 2019 sebesar 1,1 juta ton.

Valentino mengatakan hal tersebut tak sebanding dengan kebutuhan nasional yang per tahunnya hanya 500.000 ton bawang putih.

"Selama 2017 sampai 2019 RIPH yang diterbitkan melebihi kebutuhan nasional yang cuma 500.000 ton," ucapnya saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IV di DPR RI, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Impor Bawang Putih Melonjak 57,5 Persen Pada Mei 2019

Valentino juga mencurigai bahwa kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain terutama pengadaan impor bawang putih. Untuk itu ia mengatakan RIPH perlu di evaluasi disesuaikan dengan kebutuhan nasional.

Kemudian pembagian kuota rekomendasi impor perlu dibagi rata kepada importir, sebab Valentino menilai RIPH Kementan belum jelas jumlah yang akan diterbitkan yang membuat importir kesulitan untuk melakukan wajib tanam bawang putih.

"RIPH disesuaikan dengan konsumsi per tahun. Lalu misalnya pengusaha bawang putih ada 15 ya dibagi rata 15. Sesuai syarat ketentuan memenuhi persyaratan importasi bawang putih atau enggak," ujar Valentino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com