Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Hal Ini Ketika Ingin Meminjam Uang secara Online

Kompas.com - 05/02/2020, 14:47 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya ratusan Finansial Techonology (Fintech) membuat masyarakat merasa terbantu mendapatkan dana pinjaman.

Namun, tidak sedikit juga yang memanfaatkan moment ini menjadi ajang meminjam uang secara berlebihan yang mengakibatkan banyaknya tunggakan utang dan sulit untuk membayar.

Ketua Bidang Tech Support AFPI Ronald Andi Kasim mengatakan, ada dua hal yang harus diperhatikan ketika masyarakat ingin melakukan pinjaman berlebihan.

Baca juga: Pertama di BUMN, BRI Luncurkan Pinjaman Online

"Pertama sekali adalah pastikan fintech tersebut terdaftar di OJK atau di AFPI karena apa, biar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Ronald mengatakan, dengan terdaftarnya fintech tersebut di OJK dan di AFPI, masyarakat bisa mendapat perlindungan apabila ada kesalahan yang terjadi di platform tersebut.

"Kedua, kalau mau meminjam baik melalui platform atau tidak, harus tahu kemampuan kita sendiri. Jangan karena mudah prosesnya, langsung foya-foya meminjamnya," jelasnya.

Menurut Ronald, banyak masyarakat atau borrower yang melakukan gali lubang tutup lubang sehingga merasa kesulitan untuk mengembalikan pinjaman ketika jatuh tempo. Selain itu, membuat para borrower yang awalnya bertujuan untuk meminjam dan akan dikembalikan menjadi berutang seumur hidup.

"Edukasi ini yang harus kita berikan ke masyarakat. Nah, kalau kedua tips ini dilakukan, saya rasa manfaatnya terasa dan sekali lagi saya tekankan, pinjamkan sesuai kebutuhan dan kemampuan," pungkasnya.

Perlu untuk diketahui, berdasarkan data dari OJK hingga Desember 2019, tercatat ada 164 penyelenggara Fintech P2P Lending yang berstatus terdaftar di OJK dan 25 di antaranya sudah berstatus berizin dari Fintech P2P Lending mencapai Rp 81,5 triliun meningkat 259 persen secara year to date (ydt).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com