Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Tabungan Emas Pegadaian Bakal Punya Gold Card, Apa Itu?

Kompas.com - 14/02/2020, 11:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pegadaian (Persero) berencana bakal meluncurkan gold card pada sebelum bulan April 2020 alias kuartal I 2020. Produk gold card merupakan produk turunan dari tabungan emas.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, Pegadaian berkolaborasi dengan 3 bank himbara dan 1 bank swasta sebagai pilot project. Dia berharap sebelum April 2020, produk tersebut segera meluncur ke pasaran.

"Ini prototype-nya sudah ada di saya model gold card-nya seperti apa. Kita nanti me-launching kira-kira sebelum April, namanya gold card," kata Kuswiyoto di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Nasabah Milenial Dominasi Tabungan Emas Pegadaian

Karena merupakan produk turunan dari tabungan emas, Kuswiyoto menuturkan gold card bakal ditawarkan bagi pemilik tabungan emas di Pegadaian.

Nantinya, sistem kerja gold card sama dengan kartu kredit perbankan, yang memungkinkan pemilik untuk berbelanja di merchant-merchant tertentu dan tarik tunai di ATM.

"Jadi tidak akan rugi masyarakat yang memiliki tabungan emas karena seakan-akan bisa memiliki simpanan rupiah di bank. Boleh belanja, boleh narik uang, dan lain-lain," ujar Kuswiyoto.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian, Ninis Kesuma Adriani menambahkan, jaminan limit setiap orang berbeda-beda, mengacu pada saldo emas di tabungan emas nasabah.

Gold card juga memungkinkan nasabah mengatur limit penggunaan, agar saldo tabungan emas tetap terjaga. Ninis mengaku, saat ini memang belum ditentukan kriteria besaran emas yang bisa digunakan.

"Saat ini memang belum ditentukan kriteria berapa banyak emas yang bisa digunakan sebagai underlying," ucapnya.

Baca juga: Pegadaian Mau Tambah Pemasaran Digital, Sudah 3 Startup Antre

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com