Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sektor Industri yang Paling Terdampak Virus Corona

Kompas.com - 17/03/2020, 15:08 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran corona virus bakal memperlambat pertumbuhan ekonomi. Lembaga rating Moody's menyebut, dampak finansial atas virus korona telah terasa pada beberapa sektor korporasi utama.

"Sektor yang bergantung pada perdagangan dan pergerakan bebas orang-orang paling terpapar, seperti penumpang maskapai penerbangan, pengiriman, dan penginapan dan liburan meliputi jalur pelayaran dan restoran," kata Benjamin Nelson, Wakil Presiden Moodys dan Pejabat Kredit Senior yang menulis laporan ini.

Moody's menilai, pembuat mobil global juga di bawah tekanan besar karena ketergantungan mereka pada rantai pasokan global.

Sementara, peritel game dan non-makanan di wilayah tertentu juga terkena gangguan rantai pasokan.

Baca juga: Sri Mulyani Kerja dari Rumah, Apa Saja yang Dilakukan?

Penurunan lalu lintas pejalan kaki lantaran karantina dan pembatasan perjalanan membuat harga komoditas merosot secara berkepanjangan.

Moody's dalam riset menambahkan, kualitas kredit produsen komoditas sudah merosot sejak penurunan harga komodtas.

Lembaga rating menyebut, hanya perusahaan global yang memiliki peringkat tinggi yang mampu bertahan menghadapi penurunan pasar.

Tak hanya itu, gula dan etanol adalah sektor yang sangat signifikan di Amerika Latin cukup terpapar.

Harga minyak yang lebih rendah membuat tantangan atas penetapan harga etanol, terkait dengan bensin, dan gula, yang banyak digunakan untuk menghasilkan etanol.

Baca juga: Sebenarnya Berapa Biaya Tes Corona di RS Rujukan?

"Kemampuan perusahaan menahan dampak virus akan tergantung pada durasinya, dan kami mengingatkan ketika peristiwa berlangsung sangat cepat setiap hari, penilaian kami terhadap paparan akan berubah setiap waktu," kata Richard Morawetz, Wakil Presiden Moody dalam rilis.

Moody's menilai dalam skenario baseline mengasumsikan aktivitas ekonomi akan kembali normal pada paruh kedua tahun ini.

Sementara, kemampuan beberapa perusahaan untuk menahan dampak virus akan tergantung pada berapa lama virus akan terselesailkan.

Dalam riset Moody's yang dikirim Selasa (17/3/2020) dipaparkan, industri yang memiliki eksposure besar atas corona virus dibagi menjadi tiga.

Baca juga: Kerja di Rumah karena Virus Corona? Simak 5 Tips Ini

Pertama industri terpapar cukup tinggi. Seperti, pakaian, manufaktur otomotif, suplaier otomotif, konsumer, gaming, pariwisata, maskapai penerbangan, ritel bukan makanan dan pengiriman secara global.

Kedua, industri yang terpapar sedang alias moderat. Diantaranya, minuman, kimia manufaktur, media, logam dan tambang, minyak dan gas, properti, agrikultur, perusahaan jasa, produsen baja sampai perusahaan teknologi hardware.

Ketiga adalah perusahaan yang bergerak di industri yang terpapar sangat rendah. Seperti konstruksi, pertahanan, peralatan dan transportasi, rental, pengemasan, farmasi, real estate, ritel makanan, telekomunikasi hingga manajemen sampah. (Avanty Nurdiana)

Baca juga: Perusahaan yang Tak Berlakukan WFH Wajib Sediakan APD untuk Karyawannya

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini sektor industri yang paling terdampak virus corona versi Moody's

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com