Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Blockchain, Kedai Kopi Ini Sajikan Informasi Menarik ke Pelanggan

Kompas.com - 31/03/2020, 12:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia solusi blockchain global Emurgo meluncurkan solusi untuk melacak rantai pasok (supply chain).

Dengan demikian, perusahaan dapat melacak rantai pasok mereka dengan cara modern, sesuai standar, dan bernilai tambah. Solusi ini bernama Emurgo Traceability Solution.

Emurgo berkolaborasi dengan Blue Korintji Coffee, sebuah brand kopi Indonesia yang berfokus kepada lingkungan.

Baca juga: Tak Hanya di Keuangan, Peluang Implementasi Blockchain Masih Besar

Blue Korintji adalah perusahaan komersial pertama yang mengintegrasikan Emurgo Traceability Solution pada supply chain kopinya untuk memberikan manfaat semua pemangku kepentingan, termasuk petani dan konsumen.

“Emurgo Traceability Solution adalah aplikasi terobosan baru yang menyediakan solusi nyata untuk memecahkan ketidak efisienan dalam industri supply chain saat ini. Emurgo berkolaborasi dengan Blue Korintji Coffee dalam mengintegrasikan solusi ini dan membawa aplikasi nyata dari teknologi blockchain untuk petani, enterprise, dan konsumen sehingga semua orang dapat merasakan manfaat blockchain yang sesungguhnya,” kata Ken Kodama, CEO Emurgo dalam keterangannya, Selasa (31/3/2020).

Solusi yang dibuat secara khusus ini akan dibangun berdasarkan teknologi blockchain yang dikembangkan melalu riset mendalam untuk dapat meningkatkan transparansi harga beli antara para pemangku kepentingan dan memastikan informasi privat yang terakumulasi tidak bisa diubah.

Konsumen kopi juga akan dapat dengan mudah memindai kode QR yang ditampilkan pada outlet kopi untuk mengakses informasi tentang asal muasal kopi yang mereka beli.

Baca juga: Dirut BCA: Perbankan Bakal Mulai Adopsi Teknologi Blockchain

Mulai 5 April 2020, Blue Korintji Bintaro akan menyajikan kopi menggunakan solusi tersebut, yang memungkinkan konsumen untuk mengetahui asal kopi secara transparan melalui QR Code.

Blue Korintji Coffee juga berkomitmen untuk mengembalikan kepada petani dengan cara mengumpulkan sebagian dari hasil penjualan melalui solusi ini dan menginvestasikannya pada produksi yang berkelanjutan.

Industri-industri dengan sumber daya terbatas, seperti industri supply chain kopi global seringkali menjadi korban dari standar akuntansi dan asal muasal barang yang tidak jelas.

Hal ini menyebabkan munculnya praktik-praktik yang tidak adil dan keragu-raguan dari konsumen.

Baca juga: Bank Sentral China Imbau Bank Komersial Tingkatkan Pengunaan Blockchain

Adapun Fairtrade Foundation menyatakan, supply chain kopi memiliki karakteristik yang kompleks karena bijih kopi melalui banyak tangan, dimulai dari petani, pedagang, pabrik, eksportir, roaster, pengecer, sampai akhirnya sampai kepada konsumen.

"Sebagian besar petani kopi tidak tahu sama sekali kemana kopi mereka pergi dan berapa harga jual akhirnya," kata lembaga tersebut.

Di Indonesia yang merupakan negara penghasil and eksportir kopi terbesar keempat di dunia, sebanyak 96 persen dari total kopi yang diproduksi berasal dari petani kecil yang tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencatat produksi bijih kopi mereka sebagaimana mestinya.

Hal ini membuat para petani dan konsumen kopi rentan terhadap manipulasi oleh para pemangku kepentingan lebih besar dalam supply chain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com