Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Kembangkan Aplikasi untuk Penuhi Bahan Baku Industri

Kompas.com - 06/04/2020, 20:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian berupaya menjaga ketersediaan bahan baku bagi sektor industri di dalam negeri, terutama di tengah menghadapi dampak wabah virus corona (Covid-19).

Oleh karena itu, Kemenperin mengembangkan aplikasi untuk perusahaan atau industri yang membutuhkan bahan baku.

"Saat ini, kami sedang melakukan uji coba aplikasi yang nantinya digunakan untuk mendata dan mem-validasi perusahaan-perusahaan bahan baku industri, khususnya di daerah-daerah yang sedang menerapkan karantina wilayah," kata Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin, Fridy Juwono melalui keterangan tertulis, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Dampak Covid-19, Kemenperin Usulkan Pinjaman Lunak untuk UKM Bayar Gaji Pekerja

Fridy menjelaskan, hasil dari aplikasi tersebut berupa stiker yang akan dipasangkan di kendaraan logistik masing-masing perusahaan. Petugas di lapangan hanya perlu memindai stiker itu, dan nanti bisa terlihat jenis barang, rute distribusi, dan juga informasi lainnya.

"Seluruh data terekam semua di sistem melalui SIINas (Sistem Informasi Industri Nasional)," ujarnya.

Saat ini, aplikasi tersebut sedang melalui tahap uji coba di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenperin. Fridy berharap, dalam waktu dekat, aplikasi ini dapat segera dipergunakan sehingga dapat memudahkan industri bahan baku untuk melakukan distribusi ke wilayah-wilayah yang sedang di karantina.

Lebih lanjut, aplikasi ini akan terlebih dulu menyasar sektor-sektor yang akan dipacu produktivitasnya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Misalnya, industri makanan dan minuman, industri farmasi serta industri penghasil alat pelindung diri (APD).

"Ini sesuai dengan kebutuhan industri bahan baku, karena mereka sudah meminta adanya dispensasi untuk distribusi ke wilayah-wilayah yang dikarantina. Sehingga industri kita tetap bisa beroperasi dan tidak ada hambatan distribusi produk jadi dan bahan baku yang dibutuhkan," kata Fridy.

Fridy menyebut, sektor industri garam cukup terkena dampak dari wabah virus corona di dalam negeri, dengan terjadinya penurunan produksi. Namun demikian, agar pasokan bisa terpenuhi, Kemenperin sudah mengeluarkan rekomendasi impor untuk hampir seluruh industri pengolahan.

“Sesuai dengan rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan akan mengeluarkan persetujuan impor garam untuk industri pengolahan sehingga kebutuhan garam dalam negeri dapat tercukupi hingga akhir tahun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com