Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Saya Mengajak Masyarakat untuk Tidak Mudik...

Kompas.com - 07/04/2020, 05:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sekaligus Pelaksana tugas sementara Menteri Perhubungan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi kebijakan mudik hingga 3 pekan ke depan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.

"Untuk itulah saya dan lintas kementerian terkait yang berkepentingan dalam membuat kebijakan terkait mudik sedang merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian mudik 2020," ujar Luhut dalam Instagramnya, Senin (6/4/2020).

"Agar kegiatan mudik tidak berakibat pada peningkatan dan perluasan wabah Covid-19 di Indonesia, seperti yang disampaikan Presiden @jokowi dalam arahannya tadi akan melihat evaluasi 2-3 minggu ke depan kebijakan ini diberlakukan," sambungnya.

Baca juga: Angkutan Mudik, Organda: Naik Tarif, Rasanya Kok Enggak Pas

Luhut mengakui bahwa mudik bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga tradisi yang punya makna untuk memperkokoh hubungan keluarga. Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia serta 207 negara lainnya di duni, membuat pemerintah terus mengkaji dan mendengar banyak pakar terkait opsi mudik tahun ini.

"Sebagai Ad Interim Menteri Perhubungan, saya ingin menyampaikan bahwa yang jauh lebih penting untuk kita lakukan bersama adalah saling menjaga satu sama lain. Karena Covid-19 ini tidak kenal latar belakang sosial maupun dari mana kita berasal," ujarnya.

Dia menilai, semua orang berpeluang terinfeksi virus corona hingga hasil tes membuktikan seseorang tersebut negatif dari penyakit.

"Untuk itu saya mengajak masyarakat untuk tidak mudik demi keselamatan kita bersama karena Covid-19 ini penularannya berpotensi merebak cukup tinggi dan cepat jika kita berada di kerumunan orang," imbau Luhut.

Baca juga: Serangan Kritik ke Luhut di Tengah Wabah Virus Corona

Di akhir keterangannya, dia mengajak seluruh masyarakat agar mempertimbangkan keputusan untuk tidak mudik tahun ini.

"Perasaan bahagia dan hangat kala berkumpul dengan keluarga memang tidak dapat tergantikan dengan apapun, dengan semangat itulah mari kita sama-sama saling menjaga satu sama lain dengan menerapkan pembatasan sosial dan fisik di setiap tempat dan kondisi. Demi adanya kesempatan indah ini di lain hari nanti," sarannya.

Dia akui, pandemi virus corona ini tak mudah dihadapi. Namun, Luhut menjanjikan dan mengupayakan kebijakan terbaik untuk keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Luhut: Mengenai Pembatasan Transportasi, Itu Hanya Rekomendasi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com