Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Turun 80 Persen akibat Corona, Industri Ground Handing Minta Keringanan

Kompas.com - 13/04/2020, 17:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona (Covid-19) tak hanya menghantam kinerja keuangan maskapai dan pengelola bandara, tapi juga industri ground handling atau penyedia jasa di darat.

Industri yang tugas utamanya menunjang penerbangan, seperti mengurus pesawat, penumpang, dan bagasi ini mengaku telah mengalami penurunan layanan hingga 80 persen.

"Untuk itu kami meminta keringanan dan insentif dari pemerintah maupun stakeholder terkait, seperti Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II," kata Wakil Ketua Asosiasi Ground Handling Indonesia, Aries Munandar kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Maskapai Penerbangan Nasional Mulai Rumahkan Karyawan

Aries menuturkan, beberapa keringanan tersebut antara lain pembebasan pengenaan Mininum Omzet Bruto (MOB) dan mengkaji kembali pembayaran konsensi maupun lahan diperkeras.

Dia bilang, pembayaran konsensi dan lahan diperkeras yang disesuaikan dengan realita omzet akan sangat membantu.

"Konsesi itu biasaya atas omzet, ada omzet rill atau omzet MOB. Misalnya sebulan dapat Rp 500 juta diambil 10-15 persen berarti kami bayar Rp 50 juta. Sekarang kalau produksinya enggak sampai Rp 500 juta, tetap diambil Rp 50 juta kalau tidak ada kebijakan. Maka perlu konsensi di review," jelas Aries.

Keringanan Sertifikasi

Keringanan lainnya yang diharapkan adalah perpanjangan jangka berlakunya sertifikasi personil/SDM dan alat pendukung yang sudah dikeluarkan sebelumnya.

Dia meminta, SDM yang habis masa lisensi saat periode virus corona masih berlangsung tidak diuji terlebih dahulu untuk sementara waktu. Pengujian bisa dilakukan saat pandemi virus corona telah berakhir.

"Tapi (kalau tidak diuji), jangan sampai kalau tidak ada kebijakan, orangnya atau peralatannya jadi disebut tidak berlisensi. Kami minta dalam periode ini habis lisensi itu diberi payung dahulu oleh pemerintah," ungkapnya.

Baca juga: Terimbas Virus Corona, Industri Penerbangan Terpuruk

Selain itu, asosiasi meminta penangguhan pembayaran pajak dan penangguhan kewajiban pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan agar pekerja tetap bisa mengakses layanan kesehatan selama pandemi.

"Ya kita berharap ada kebijakan umum. Kami berharap hal ini diputuskan pemerintah dengan cepat. Itu Hal-hal yang kami minta di beberapa item yang menurut kami perlu sekali," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com