Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Saham Asia Terpuruk, IHSG Terperangkap di Zona Merah

Kompas.com - 15/04/2020, 16:03 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berada pada zona merah pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/4/2020).

Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 4.625,9 atau turun 80,56 poin (1,71 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 4.706,49.

Sebanyak 131 saham melaju di zona hijau dan 277 saham di zona merah. Sedangkan 130 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 7,03 triliun dengan volume 9,9 miliar saham.

Baca juga: Jeda Makan Siang, Rupiah Menguat tapi IHSG Bergerak Negatif

Pelemahan indeks saham Asia terlihat dari penurunan Indeks Nikkei sebesar 0,45 persen, disusul oleh indeks Hang Seng Hong Kong yang juga turun 1,19 persen.

Sementara itu, indeks Strait Times Singapura yang juga turun 1,21 persen disusul oleh penurunan indeks komposit Shanghai yang juga turun 0,57 persen.

Bursa saham Eropa juga dibuka pada zona merah dengan pelemahan ideks FTSE sebesar 1,36 persen disusul oleh Xetra Dax yang juga melemah 2,57 persen.

Sementara top gainers sore ini antara lain Mitra Adiperkasa (MAPI) dengan penguatan 14,15 persen, dilanjutkan oleh Tower Bersama (TBIG) dengan penguatan 5,13 persen.

Kemudian, Ace Hardware juga naik 4,51 persen, Kalbe Farma (KLBF) juga naik 2,11 persen dan Pakuwon (PWON) juga naik 1,97 persen.

Baca juga: Pembukaan Perdagangan, IHSG Lanjutkan Penguatan

Adapun top losers sore ini antara lain, Semen Indonesia (SMGR) dengan penurunan 6,86 persen, disusul oleh Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan penurunan 6,67 persen.

Selanjutnya, Bank BTPN Syariah (BTPS) dengan penurunan 6,67 persen, Malindo Feedmill (MAIN) yang juga turun 6,61 persen dan Japfa (JPFA) yang juga turun 6,44 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com