Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Harga BBM Turun, Pendapatan Pertamina Bisa Anjlok Lebih dari 45 Persen

Kompas.com - 27/04/2020, 14:20 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan pendapatan tahun 2020 akan menurun dari tahun sebelumnya dan juga meleset dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.

Pertamina memiliki dua skenario penurunan pendapatan, yakni skenario berat dengan proyeksi penurunan turun 38 persen dari RKAP 2020.

Skenario lainnya sangat berat dengan proyeksi penurunan turun 45 persen dari RKAP 2020.

Kedua skenario tersebut dibentuk dengan memperhitungkan potensi penurunan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Kendati demikian, kedua skenario tersebut masih belum mempertimbangkan potensi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Dua skenario tersebut belum memperhitungkan penurunan harga (BBM). Baru terkait dengan kurs dan demand," ujar VP Corporate Communication Pertamina , Fajriyah Usman, kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Tidak Ada THR untuk Direksi dan Komisaris Dewan Pengawas Pertamina

Berbagai pihak tengah mendorong pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM. Pasalnya, harga minyak mentah dunia saat ini terus melemah di pasar global.

Apabila nantinya harga BBM mengalami penurunan, maka pendapatan Pertamina berpotensi tergerus lebih dari 38 atau 45 persen RKAP 2020.

"Logikanya demikian," kata Fajriyah.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan dua skenario penurunan pendapatan Pertamina.

Untuk skenario berat, dengan asumsi harga minyak mentah dunia sebesar 38 dollar AS per barrel dan kurs rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 17.500, maka pendapatan Pertamina diproyeksi turun 38 persen dari RKAP 2020 dan turun 30 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019.

Sementara untuk skenario sangat berat, dengan asumsi harga minyak mentah dunia sebesar 31 dollar AS per barel dan kurs rupiah Rp 20.000, pendapatan perseroan diproyeksi turun 45 persen dari RKAP dan turun 39 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019.

"Dari skenario berat ini, penurunan pendapatan perusahaan jika dibandigkan RKAP itu 38 persen. Untuk skenario sangat berat, penuruannya 45 persen dibandingkan RKAP, karena penurunan ICP sangat berdampak dengan bisnis hulu Pertamina, jadi luar biasa di atas 40 persen," kata Nicke dalam rapat panitia kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com