Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Industri Ramai-ramai Koreksi Target Kinerja di 2020

Kompas.com - 07/05/2020, 16:34 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini hanya naik 2,97 persen yoy. Sementara di sisi lain, asosiasi industri dan sejumlah perusahaan sudah terang-terangan merevisi turun target kinerja tahun ini akibat tertekan wabah corona.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil Rakhman menyatakan asosiasi merevisi target yang semula diprediksi tumbuh sekitar 3,5 persen jadi menurun ke -1,3 persen dengan asumsi Juli membaik.

"Saat ini kondisi sudah sangat berat. Utilitas rata-rata pabrik nasional sudah di bawah 10 persen karena tidak ada pasar baik lokal maupun ekspor. Alhasil sebagian pabrik sudah pada tutup," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/5/2020).

Baca juga: Penjelasan Kemenhub Soal Pelarungan Jenazah ABK Indonesia

Rizal bilang ketahanan industri saat ini untuk bertahan selepas Mei hampir tidak mungkin, karena kas perusahaan sudah habis.

"Dan paling cepat 1-1,5 tahun untuk pemulihan jika sudah tutup," katanya.

Selain itu, Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) sudah dua kali mengoreksi target geliat industrinya di sepanjang tahun ini karena imbas corona.

Di awal tahun, sebelum kabar corona mewabah di Indonesia, Inaplas memproyeksikan industri kimia dan plastik mampu tumbuh di kisaran 5,2 persen. Namun, setelah corona merebak, mereka merevisi target pertumbuhannya menjadi 2,5 persen.

Adapun pada Mei ini, Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengungkapkan target pertumbuhan industri Olefin, Aromatik dan Plastik menjadi hanya 0,5 persen di sepanjang tahun ini.

"Di hilir ini memang drop lumayan, utilisasinya turun menjadi 40 persenan karena daya beli yang menurun. Namun utilisasi di hulu masih normal 90-95 persem enggak ada masalah," jelasnya.

Baca juga: 8 Negara ASEAN Sudah Turunkan Harga BBM, Indonesia Kapan?

Namun, untuk menjaga pertumbuhan industrinya, Inaplas menargetkan bisa menyasar pasar ekspor. Fajar mengungkapkan di bulan Mei ini Inaplas menargetkan bisa mengekspor 30.000 ton sejumlah produk dari hulu di antaranya polyethylene, propylene untuk bisa diekspor ke China. Nanti menyusul di jual ke Bangladesh, India, dan beberapa negara yang sudah melonggarkan kebijakan lockdown.

Di saat yang sama produk hilir seperti plastik, karung, dan lainnya juga sudah membidik pasar ekspor ke Malaysia, Thailand dan Filipina karena pasarnya sedang drop.

Baca juga: Menaker Perbolehkan Perusahaan Tunda Pembayaran THR Karyawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com