Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Jepang Minus 2,2 Persen pada Kuartal I 2020

Kompas.com - 08/06/2020, 21:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Jepang terkontraksi atau minus 2,2 persen pada kuartal I 2020. Ini berdasarkan data resmi yang dirilis pemerintah Jepang.

Dilansir dari MarketWatch, Senin (8/6/2020), angka tersebut mengonfirmasi resesi yang dialami Jepang sebagai dampak pagebluk virus corona (Covid-19).

Angka tersebut pun lebih kecil dibandingkan estimasi awal yang dirilis Kantor Kabinet Jepang pada Mei 2020, yakni minus 3,4 persen. Jepang telah mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut, sesuai definisi teknis resesi.

Baca juga: Terpukul Virus Corona, Jepang Alami Resesi Ekonomi

Konsumsi swasta tercatat merosot 0,8 persen pada kuartal I 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, investasi modal naik 1,9 persen pada periode Januari-Maret 2020.

Adapun CNBC mewartakan, dalam sebuah wawancara, Menteri Perekonomian Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan, negaranya harus fokus pada menggairahkan kembali dunia usaha.

Ini mengisyaratkan bank sentral sebaiknya tidak mendorong suku bunga pada kisaran negatif yang lebih jauh.

"Kita belum ada di tahap di mana kita ingin menstimulasi konsumsi dan mendorong masyarakat bepergian lebih banyak. Upaya-upaya untuk menstimulasi konsumsi harus menunggu sedikit lebih lama lagi," ujar Nishimura.

Baca juga: Jepang Tambah Stimulus Rp 16.170 Triliun untuk Perangi Virus Corona

Secara keseluruhan, revisi data pertumbuhan ekonomi yang dirilis pemerintah Jepang pada hari ini mengonfirmasi resesi yang dialami Negeri Sakura tersebut. Ini adalah resesi pertama yang dialami Jepang dalam 4,5 tahun.

"Dengan dampak virus corona yang sangat terasa di kuartal II 2020, maka outlook untuk tahun 2020 akan sangat menantang," jelas Stefan Angrick, ekonom senior di Oxford Economics.

Dilihat dari data teranyar terkait ekspor, produksi pabrik, dan data tenaga kerja, terlihat bahwa Jepang mengalami kontraksi ekonomi terburuk sejak pasca Perang Dunia II pada kuartal I 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com