Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Proyeksikan Stok Beras Hingga Akhir Agustus Capai 8,8 Juta Ton

Kompas.com - 22/06/2020, 15:43 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan stok beras hingga akhir Agustus tahun ini mencapai 8,8 juta ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut proyeksi tersebut sudah sesuai dengan angka produksi beras di tahun 2019 berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).

"BPS juga memperkirakan bahwa produksi beras pada bulan Januari hingga Agustus 2020 sebesar 23.05 juta ton sehingga diprediksi stok beras pada Agustus 2020 sebesar 8,8 juta ton," ujarnya Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Komisi IV DPR RI, Senin (22/6/2020).

Selain itu Syahrul juga mengatakan untuk mempertahankan kecukupan stok beras sampai Desember 2020 pihaknya akan melakukan akselerasi tanam padi musim tanam (MT) II sebesar 5,6 juta hektar.

 

Baca juga:Ini yang Dilakukan Kementan untuk Hadapi Potensi Krisis Pangan

Ia juga menyebut dari MT II ini diperkirakan akan menghasilkan beras sekitar 12,5 juta ton hingga 15 juta ton.

"Sementara sampai akhir Desember 2020, kami memproyeksikan stok akhir beras mencapai 6,1 juta ton," jelasnya.

Selain itu mengenai realisasi anggaran, Syahrul mengatakan anggaran pada tahun 2019 hanya mencapai 88,97 persen. Dari total anggaran untuk tahun 2019 yang besarannya sebesar Rp 21,83 triliun, hanya Rp 19,42 triliun yang telah disalurkan.

"Artinya, ada sekitar Rp 2,41 triliun yang belum tersalurkan," katanya.

Dari realisasi anggaran tersebut, dikatakan Syahrul, anggaran yang telah tersalurkan paling banyak ialah di Badan Karantina Kementan sebesar 99,18 persen, lalu disusul Sekretariat Jenderal sebesar 98,37 persen dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) sebesar 97,5 persen.

"Realisasi anggaran tertinggi itu adalah Badan Karantina sebesar 99,18 persen, dari sisi capaian tersebut terlihat program pengembangan komoditas pangan khususnya padi cukup bagus," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com