Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Mengelola Keuangan agar Tetap Sehat di Tengah Pandemi

Kompas.com - 23/07/2020, 13:43 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia, telah membuat repot dan memusingkan banyak orang. Belum lagi dampaknya membuat banyak perusahaan-perusahaan di tanah air melakukan Putus Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawan-karyawannya.

Founder & CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan saat ini masyarakat harus betul-betul didorong agar mau mengelola keuangannya secara sehat agar bisa bertahan hidup.

"Apalagi pandemi ini belum tahu berakhir sampai kapan. Makanya kita perlu menyiasati bagaimana caranya agar keuangan kita bisa sehat di tengah pandemi ini," ujarnya dalam K-Talk LIVE yang disiarkan secara virtual, Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan untuk Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Melvin membeberkan ada 4 tips cara mengelola keuangan agar tetap sehat selama pandemi Covid-19. Pertama, kata dia, adalah tetap tenang atau keep calm. Ia menjelaskan rasa tetap tenang dan jangan panik harus benar-benar diterapkan pertama kali, agar ketika mau melangkah ke tahap yang selanjutnya tidak salah pilih.

"Ini penting, karena ketika kita gusar dan tidak bisa mengontrol diri, kemungkinan kita tidak bisa berpikir panjang. Memang ini kali pertamanya wabah ini muncul selama kita hidup, tapi kembali lagi, kita jangan sampai panik," jelasnya.

Kedua adalah cek ketersediaan dana darurat atau dana cadangan. Dengan adanya dana cadangan, kata dia, sedikit tidaknya bisa membantu mengkalkulasikan rincian dana selanjutnya untuk bisa digunakan dan membantu memenuhi kebutuhan. "Setidaknya dengan adanya dana cadangan kita, bisa kita pakai untuk bertahan ke depannya," katanya.

Lalu tips yang ketiga adalah cek apakah saat ini hingga beberapa hari ke depan, kita memiliki pemasukan dan apabila ada pemasukan cek juga apakah pemasukan tersebut bisa terganggu atau tidak.

Melvin menegaskan tips yang ketiga ini penting dilakukan, khususnya bagi masyarakat yang memiliki dua bisnis. Apabila bisnis yang satunya terganggu dan bisnis yang kedua tidak terganggu sama sekali, maka bisnis yang kedua itu harus bisa di pertahankan terus dan bila perlu bisnis pertama tadi bisa diubah dengan membuka bisnis lain yang lebih menjanjikan.

"Misalnya saja, bisnis pertama adalah bisnis travel agen, tentu ini sangat terganggu saat ini dan bisnis yang keduanya adalah bisnis lain yang saat ini sangat menjanjikan. Kita ubah saja bisnis travel agen tadi, menjadi bisnis makanan seperti Frozen food atau usaha jualan face shield, kan lagi banyak dibutuhkan," kata dia.

Selanjutnya tips yang keempat adalah cek seberapa banyak utang yang kita punya. Melvin menyebutkan untuk bisa melunaskan utang saat adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan saat ini, untuk itu ia menyarankan masyarakat untuk melakukan negosiasi terhadap lembaga atau institusi yang memberikan pinjaman tersebut.

"Apalagi saat ini pemerintah punya berbagai program seperti relaksasi kredit dan itu harus dimanfaatkan juga. Usahakan sebisa mungkin kita melakukan negosiasi terhadap lembaga yang kita pinjam dan ini akan sangat membantu kita," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com