Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Titipan Dana dari Pemerintah, Himbara Sudah Salurkan Kredit Rp 36 Triliun

Kompas.com - 24/07/2020, 15:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyalurkan kredit modal kerja sebesar Rp 36 triliun. Sudah tumbuh dari besaran dana yang dititipkan pemerintah senilai Rp 30 triliun.

"Ini belum satu bulan, dan Rp 30 triliun yang ditempatkan itu sudah menciptakan Rp 36 triliun kredit modal kerja baru," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/7/2020).

Pemerintah memang sudah menitipkan sejumlah dana ke empat bank pelat merah yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Mandiri.

Baca juga: Permintaan Restrukturisasi Kredit Melandai, Kebijakannya Akan Diperpanjang?

Komitmen keempat bank tersebut yakni menggelontorkan kredit modal kerja menjadi tiga kali lipat dalam tiga bulan dari besaran yang ditempatkan pemerintah.

"Jadi ini sudah sedikit diatas janji perbankan. Jadi memang dalam 3 bulan akan terjadi Rp 90 triliun kredit modal kerja baru," tambahnya.

Menurut Febrio, realiasi ini sudah berjalan sesuai rencana, sebab peningkatan penyaluran kredit modal kerja itu menunjukkan aktivitas ekonomi nasional kembali bergerak. Setelah sebelumnya tersendat akibat pandemi Covid-19.

"Ini sudah on track sehingga aktivitas ekonomi bekerja lagi, tenaga kerjanya bisa bekerja lagi. Ini yang kita harapkan jadi stimulus yang menghasilkan efek berganda," kata dia.

Baca juga: Erick Thohir: Himbara Telah Restrukturisasi Kredit Senilai Rp 229 Triliun

Sebelumnya, Ketua Himbara sekaligus Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, sektor yang disasar dari penyaluran kredit modal kerja ini yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan, pendukungnya, dan distribusinya.

Selain itu, juga ke sektor pariwisata, perdagangan, perumahan, konstruksi, pertanian, dan transportasi. Maka, Himbara pun berbagi tugas untuk menyerap kredit di sektor-sektor yang menjadi prioritasnya.

"Ada bank yang mungkin fokus ekspansi ke pangan, ada bank di antara kami ekspansi di pariwisata, ekspansi ke konstruksi supaya bergerak kembali, ekspansinya di sektor perumahan. Itulah yang menjadi sektor sasaran untuk me-leverage dana pemerintah," ujar Sunarso dalam konferensi video, Rabu (1/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com