Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Teten: Kita Harus Menyetop Impor Barang-barang Konsumsi

Kompas.com - 04/09/2020, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki meminta aktivitas impor terhadap barang-barang konsumsi dihentikan.

Sebab menurut dia, cara itu bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah permintaan produk-produk UMKM yang saat ini terpukul akibat pandemi Covid-19.

"Kita tahu sekarang daya jual untuk produk-produk UMKM sangat sedikit dan kalau kita lihat pasar yang paling besar adalah konsumsi masyarakat," ujarnya saat diskusi virtual bertajuk Bantuan UMKM, Sudah Efektifkah?, Jumat (4/9/2020).

"Kita bangun kesadaran solidaritas mereka supaya belanja produk UMKM dan produk lokal, kita juga harus menyetop impor barang-barang konsumsi," sambungnya.

Baca juga: Soal Revisi UU BI, Sri Mulyani: Pemerintah Belum Bahas RUU Inisiatif DPR Itu...

Teten yakin cara ini cukup efektif dilakukan dan merupakan salah satu kekuatan untuk menggenjot penyerapan produk-produk UMKM.

Selain itu, Teten bilang di kementerian lain pun, seperti di Kementerian BUMN, pihaknya sudah melakukan kolaborasi untuk mengembangkan pasar digital BUMN, dengan produk-produk yang dijual didapatkan dari para UMKM.

"Pak Erick (Menteri BUMN) sudah MoU dengan kami, belanja BUMN yang besarnya di bawah Rp 14 miliar diperuntukkan untuk UMKM," ucapnya.

Dia mengakui memang saat ini baru 9 BUMN saja yang sudah siap dengan rencana ini. Namun, dia optimistis secara bertahap BUMN yang lainnya akan menyusul dan setuju dengan rencana ini.

Baca juga: Pabrik Jadi Klaster Sebaran Covid-19, Begini Instruksi Menaker

Tak hanya itu, Teten menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mendorong realisasi kebijakan ini. Bahkan Presiden sudah menggelontorkan dana Rp 307 triliun dari anggaran belanja 2020, untuk digunakan membeli produk-produk UMKM.

"Kami sekarang dalam proses percepatan, supaya kementerian dan lembaga mau menyerap produk-produk UMKM. Kami juga sudah bekerja sama dengan LKPP untuk menyiapkan UMKM untuk segera mendaftarkan produknya di e-katalog LKPP," ungkapnya.

Dia juga berharap dengan masuknya produk-produk UMKM ke e-katalog LKPP, penyerapan produk UMKM bisa lebih cepat dan tidak harus dari tender.

Baca juga: Luhut: Covid-19 Sangat Menakutkan bagi Semua Orang, tetapi Berkah bagi Kami...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com