Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus DAMRI Bakal Pasang Alat Ini untuk Kurangi Risiko Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 18/09/2020, 14:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – DAMRI berencana memasang alat Ion Plasmacluster pada setiap armadanya di seluruh Indonesia. Hal tersebut diyakini bisa mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19.

Sebagai pilot project, DAMRI melakukan pemasangan perdana pada 1 (satu) unit bus dahulu.

Dalam siaran pers DAMRI, Jakarta, Jumat (18/9/2020), Direktur Utama DAMRI, Setia N. Milatia Moemin mengatakan, Ion Plasmacluster merupakan teknologi untuk membersihkan udara.

“Kami berharap pelanggan bisa tetap menikmati layanan Bus Sehat DAMRI dengan aman, nyaman dan tetap menghimbau kepada pelanggan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan agar tidak mudah terpapar virus,” kata Setia.

Baca juga: Lelang Mobil Sitaan, Ada Honda Odyssey hingga Toyota Fortuner

Ia melanjutkan, pelepasan plasma digunakan untuk membuat dan melepaskan ke udara ion positif dan negatif yang sama seperti yang terjadi di alam.

Setia mengatakan, dengan Ion Plasmacluster kualitas udara segar terus menerus yang dipasok dengan tingkat pembaruan volume udara kabin yang tinggi. Dengan begitu, maka siklus udara terjamin bersih.

DAMRI meyakini, saat ion-ion tersebut bersentuhan dengan permukaan spora jamur, bakteri atau virus, berubah menjadi radikal OH dengan sifat oksidasi yang sangat kuat.

Radikal OH disebut langsung mencuri hidrogen (H) dari protein pada permukaan bakteri, menghancurkan protein. Penggabungan radikal OH dengan hidrogen (H) menghasilkan air (H2O), yang kembali ke udara.

Baca juga: Ini Isi Pembicaraan Erick Thohir dan Ahok Soal Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com