Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Korban Pembelajaran Jarak Jauh | Ospek Online | Bisnis Baru Dunia Penerbangan

Kompas.com - 19/09/2020, 15:43 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah mendapat peringatan keras setelah terjadi kasus pembunuhan anak oleh orang tua yang kesulitan mengawasi saat belajar online.
Memang tidak mudah bisa membagi fokus antara tetap bisa mengajarkan anak selama belajar di rumah dengan kegiatan rumah tangga lainnya. Terlebih adanya kendala literasi digital bagi para orang tua.

Dari beragam kendala itulah, barangkali, telah membuat tekanan psikologis yang cukup besar bagi para siswa, guru, dan orang tua. Semua semua itu ada saling keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Harapannya, tentu saja, ada eveluasi atas pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mungkin terus berjalan sampai waktu yang belum bisa dipastikan.

Selain terjadinya kasus tadi, masih ada konten-konten menarik lainnya yang ada di Kompasiana dalam sepekan seperti ospek virtual hingga dampak PSBB di Jakarta bagi Daerah lainnya.

Inilah 5 konten menarik dan terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Pembelajaran Daring (Sudah) Memakan Korban, Mau Tunggu Apalagi?

Nahas! Sulit sekali membayangkan bagaimana bisa orang tua membunuh anak kandungnya dan menguburnya sendiri karena kesal dan merasa anaknya itu sulit diajari dan susah diberitahu.

Kompasianer Nursalam melihat kasus tersebut sebagai bukti ketidaksiapan mental pasangan suami istri (pasutri) yang menikah dini.

Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah dengan optimal karena harus bekerja atau pun tidak punya kemampuan sebagai pendamping belajar anak.

"Jangan sampai dan tidak boleh lagi Anda menunggu jatuhnya korban nyawa bocah-bocah malang lainnya hanya agar hati nurani Anda tergerak untuk serius melawan Covid-19," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Sudah Gak Zaman Melatih Kekuatan Mental Maba dengan Ngomel dan Bentak!

Mahasiswa baru membutuhkan pengenalan iklim akademik di perguruan tinggi agar dapat beradaptasi dengan lingkungan baru, bukan dibentak oleh senior-senior mereka.

Apalagi beberapa waktu lalu beredar video ospek daring di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Lucunya, terlihat beberapa mahasiswa senior memarahi mahasiswa baru karena tak mengenakan ikat pinggang.

Menanggapi peristiwa tersebut, Kompasianer Irmina Gultom justru ingat bagaimana ia dulu pernah mengikuti Ospek maupun Diklat yang sama kerasnya.

"Ada banyak dalih yang dijadikan para senior untuk membenarkan tindakan mereka ketika mengomeli dan membentak-bentak mahasiswa baru," tulisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com