Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: Dampak Perpanjangan PSBB ke Perekonomian Cukup Minimal

Kompas.com - 25/09/2020, 16:36 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 11 Oktober mendatang.

Namun demikian, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai perpanjangan PSBB itu tidak akan memberikan dampak yang besar terhadap kondisi perekonomian.

"Dampak (perpanjangan PSBB) terhadap perekonomian kita estimasi cukup minimal," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam video conference, umat (25/9/2020).

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Kuartal III Ekonomi RI Bisa Minus 3 Persen

Ferio mengatakan, melihat tren mobilitas masyarakat, terutama untuk sektor ritel mulai mengarah ke optimistis.

Meski sebelumnya konsumsi ritel sempat merosot tajam pada periode April hingga Mei 2020.

"Orang harus belanja, tapi kemudian juga dilihat daerah-daerah lain, karena ekonomi Jakarta kan cuma berapa persen dari Indonesia meski relatif besar. Tapi daerah lain tidak ada pembatasan meski harus manajemen hati-hati," ujar dia.

Meski demikian, dia menilai kinerja perekonomian dalam beberapa waktu ke depan masih harus dipantau.

"Masyarakat kan sudah mulai terbiasa new normal. Tapi kemudian makan enggak berkurang, bahkan lebih variatif. Ini luar biasa perekonomian kita sangat agile, meski sangat rendah dibandingkan 2019," ujar dia.

Baca juga: Tidak Patuhi Protokol Covid-19, 3 Maskapai Kena Sanksi

Sebelumnya Febrio sempat mengatakan, perekonomian Indonesia telah mengalami resesi.

Dia menjelaskan dari awal tahun sebenarnya kinerja perekonomian Indonesia telah melambat sejak kuartal I-2020. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I lalu, perekonomian RI hanya tumbuh 2,97 persen. Jauh lebih rendah dibanding pada kuartal IV-2019 yang sebesar 4,97 persen. 

Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi pun terperosok lebih dalam, yakni masuk ke zona negatif 5,32 persen. 

"Kemudian kuartal III kita expect di kisaran -2,9 persen hingga -1 persen, berarti sudah resesi, sudah terjadi perpanjangan perlambatan ekonomi kita," ujar Febrio.

Baca juga: PLN Buka Lagi Layanan Kirim Foto Meteran Listrik hingga 27 September 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com