Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Hal Ini agar Bijak Saat Berbelanja Secara Online

Kompas.com - 29/09/2020, 14:21 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak mewabahnya Covid-19 aktivitas belanja masyarakat secara online meningkat drastis.

VP of Marketing Lazada Indonesia Sawitri Hertoto mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari Analytic Data Advertising (ADA), aktivitas belanja online di tengah masyarakat mulai dari bulan Maret 2020 meningkat sebanyak 400 persen. Sementara itu berdasarkan data McKinsey, ada sebanyak 57 persen masyarakat yang berbelanja melalui digital.

"Artinya, semakin banyak masyarakat yang berbelanja digital, peluang terjadinya kejahatan digital itu semakin besar. Untuk itu kita sebagai konsumen perlu sekali bijak dalam berbelanja agar terhindar dari masalah penipuan," ujarnya dalam diskusi webinar Lazada secara virtual, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Jika Data User E-Commerce Bocor, apakah Akun e-Wallet Aman?

Menurut dia ada 2 fase yang harus diperhatikan dan dilakukan masyarakat agar bijak dalam berbelanja online. 

Sebelum berbelanja, dia bilang, hal pertama kali yang harus dilakukan konsumen adalah menentukan barang yang ingin dibeli. Ketika sudah menentukan produk apa yang ingin dibeli, konsumen harus mencari tahu harga wajar dari barang tersebut.

Karena banyak sekali para seller yang ditemukan di berbagai platform e-commerce atau situs jual online lainnya yang memberikan harga yang tidak masuk akal.

"Misalnya kita ingin beli Samsung S20 yang harganya kisaran Rp 12 juta-Rp 20 juta, tapi tiba-tiba ada penawaran di e-commerce bahwa S20 harganya Rp 500.000. Hati-hati, jangan dibeli karena bisa jadi itu penipuan, enggak logis harganya," ucapnya.

Kedua, sebelum berbelanja tentukan berapa banyak anggaran yang dibelanjakan. Sebab, banyak sekali konsumen karena keasikan scrool up atau melihat-lihat produk di halaman e-commerce merasa tertarik dan ingin membeli. Padahal produk tersebut tidak masuk dalam daftar list yang ingin dibeli. Alhasil, anggaran belanja bengkak dari yang sudah ditentukan.

Ketiga, konsumen diminta untuk selalu memperhatikan promo dan mekanismenya. Konsumen sering sekali apabila melihat promo, langsung cepat tergiur tanpa melihat informasinya secara detail, entah itu promo yang sudah kadaluarsa ataupun promo yang memiliki rules atau syarat dan ketentuan.

Baca juga: Pengguna E-commerce Naik, Menkop Teten Minta UMKM Optimalkan Kanal Digital

"Apalagi kalau misalnya promo itu hanya diperuntukkan untuk 20 pembeli pertama. Karena tidak tahu skema, syarat dan ketentuannya yang ada konsumen jadi marah-marah, padahal konsumen sendiri yang tidak membaca secara detail," ucapnya.

Sementara, pada saat berbelanja konsumen diminta untuk harus memperhatikan riview dari beberapa konsumen lain. Apabila review-nya bagus atau tidak, bisa menjadi pertimbangan para konsumen untuk membeli di seller tersebut.

Lalu diperhatikan juga barang-barang yang dijual di seller tersebut, karena ada beberapa seller yang menjual barang-barang tidak sesuai dengan yang seharusnya.

"Misalnya, toko Samsung di e-commerce, kita tahu Samsung menjual produk-produk elektronik, tapi ketika kita cek produk lainnya, kita lihat ternyata jual beras dan kebutuhan pokok lainnya, enggak logis kan? Makanya perlu sekali melihat atau menyurvei produk-produk apa saja yang dijual di toko tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com