Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kami Sedang Benahi Manajemen Perawatan Pasien Covid-19

Kompas.com - 29/09/2020, 16:36 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 perlu dilakukan dari hulu ke hilir.

Hal itu sampaikan saat meninjau Gudang Darurat Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat. Dalam kunjungan itu, Luhut didampingi oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.

“Pada tahap ini kami (sedang) membenahi manajemen perawatan pasien Covid-19 untuk meningkatkan recovery rate dan menurunkan mortality rate," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Sah, Mulai Tahun Depan Tarif Materai Jadi Rp 10.000

Menurut Luhut, terdapat dua strategi untuk mengatasi masalah Covid-19 dari hulu. Pertama adalah, pemerintah bersama dengan berbagai pemangku kepentingan melakukan kampanye perubahan perilaku dan deteksi awal penyebaran Covid-19 serta menggencarkan tracing dan isolasi.

Langkah kedua menurut dia, membangun pusat-pusat karantina dan isolasi. Karantina terpusat disediakan untuk pasien dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) dan ringan di kota-kota dengan kasus Covid-19 tertinggi di delapan provinsi.

Karantina terpusat nantinya akan tetap menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pasien, seperti peralatan kesehatan dan obat.

Baca juga: Mengintip Ekonomi Vanuatu, Negara Mungil yang Singgung HAM di Papua

Sementara itu untuk strategi hilir, Luhut menjelaskan Kementerian Kesehatan telah membuat protokol standar perawatan pasien Covid-19 yang memuat acuan standar penanganan pasien dari kategori ringan, sedang hingga berat.

Dalam buku panduan tersebut juga telah tercantum alat dan obat yang harus diberikan kepada para pasien Covid 19.

“Obat-obatan ini diutamakan berasal dari produksi dalam negeri,” kata dia.

Namun sebagai pengingat, kata Luhut, masyarakat Indonesia dipastikan juga akan memperoleh vaksin Covid-19 yang diperkirakan akan masuk ke Indonesia mulai November 2020 hingga Desember 2021.

Baca juga: Dahlan Iskan: Pembentukan Superholding Belum Mendesak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com