Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Lakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Kabupaten Pati, Begini Hasilnya

Kompas.com - 06/11/2020, 19:09 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) adalah bagian dari water management atau manejemen air.

"Kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian," kata SYL, seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/11/2020).

Menurut SYL, kegiatan RJIT diperlukan karena pertanian membutuhkan pasokan air yang mencukupi. RJIT juga dilakukan untuk membenahi dan memaksimalkan fungsi irigasi,” 

Baca juga: Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman di Bantul dengan RJIT

SYL mengatakan, RJIT tersebut telah dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Sidimukti, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng).

"Kegiatan RJIT di daerah itu berdampak positif. Fungsi irigasi semakin maksimal. Bahkan, luas areal tanam pun bertambah," papar SYL.

Direktur Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan RJIT di daerah tersebut dikerjakan Kelompok Tani Maju Mukti.

“Kegiatan itu dilakukan karena petani mengeluhkan kondisi saluran irigasi yang berupa saluran tanah itu tidak bisa maksimal menyalurkan air," tuturnya.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman di Kabupaten Ciamis, Kementan Lakukan RJIT

Bahkan, menurut Edhy, saluran tersebut bisa kehilangan air sebelum sampai ke lahan persawahan Untuk mengatasi kondisi ini, maka dilakukan rehabilitasi irigasi lewat kegiatan RJIT.

"Irigasi dibuat menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan 2 sisi sepanjang 112 meter," ujarnya.

Dampak dari kegiatan tersebut, luas areal tanam pun semakin bertambah ini terjadi karena lahan yang bisa diairi semakain bertambah pula

"Luas layanan irigasi sebelumnya 56 hektar (ha), meningkat drastis menjadi 79 ha setelah dilakukan RJIT," ujarnya.

Baca juga: Kementan Bantu Petani di Tanah Bumbu Hadapi Kekeringan dengan RJIT

Bukan hanya luas areal tanam, Edhy menilai, produktivitas pertanian di tempat tersebut pun menjadi meningkat.

Jika sebelumnya produktivitas hanya 7,2 ton per ha, setelah saluran di RJIT naik menjadi 8 ton per ha dengan indeks pertanaman (IP) 300. Jumlah IP tersebut setara dengan 3 kali tanam dalam 1 tahun.

“Kegiatan RJIT juga berpengaruh terhadap percepatan tanam, karena kebutuhan air terdistribusi dengan lancar," imbuhnya.

Adapun untuk dampak sosial dari kegiatan RJIT yakni semangat partisipasi masyarakat yang semakin tinggi.

"Dengan demikian, rasa tanggung jawab dan rasa memiliki saluran yang dibangun semakin baik, karena telah merasakan manfaatnya secara langsung,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com