Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Neraca Dagang Surplus Jadi Sinyal Positif di Tengah Tekanan Ekonomi

Kompas.com - 09/11/2020, 15:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, neraca perdagangan Indonesia yang terjaga surplus sepanjang tahun ini menjadi sinyal positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Sepanjang Januari-September 2020, neraca dagang tercatat surplus 13,51 miliar dollar AS.

Kinerja itu melampaui surplus neraca perdagangan tahun 2017 yang sebesar 11,84 miliar dollar AS.

"Neraca dagang di 2020 menunjukkan kinerja yang baik, ini sinyal positif. Defisit hanya Januari dan April, namun Mei-September surplus, perdagangan memiliki tren sangat meningkat," ujar Agus dalam konferensi pers virtual terkait dampak Covid-19, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Indonesia Resesi, Ekonom: Pemerintah Perlu Lebih Dorong Konsumsi dan Pengendalian Pandemi

Agus mengatakan, kinerja perdagangan yang positif akan menjadi motivasi bagi pelaku usaha dalam negeri untuk semakin meningkatkan ekspor.

Khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memang tengah digenjot untuk merambah pasar global.

"Kita dorong peningkatan ekspor, sehingga ini sangat positif pengaruhnya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Faktor-faktor ini akan terus kita dorong," ujar Agus.

Ia menjelaskan, beberapa komoditas nonmigas yang sangat berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia, yakni besi dan baja, lemak dan minyak hewan/nabati, kendaraan dan berserta part, mesin dan perlengkapan elektrik, serta plastik dan barang plastik.

Kelima kategori barang tersebut memiliki pangsa ekspor 34,02 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia yang sebesar 14,01 miliar dollar AS di September 2020. Serta, secara kumulatif kelimanya mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 700 juta dollar AS.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, peningkatan eskpor baja utamanya disebabkan permintaan dari China dan Malaysia karena mulai pulihnya industri di kedua negara tersebut.

Sementara, ekspor minyak nabati terdorong naiknya harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di pasar internasional, seiring pula dengan meningkatkan permintaan dari China.

"Ini memang menjadi faktor yang menopang neraca dagang kita, dan sekaligus merupakan sinyal positif bagi kita," tutup Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com