Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: 2,1 juta Korban PHK Harusnya Dapat Karpet Merah, Hanya 95.559 yang Lolos Kartu Prakerja!

Kompas.com - 25/11/2020, 18:03 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyayangkan keputusan pihak Manajemen Pelaksana Program (Program Management Office/PMO) Kartu Prakerja lantaran hanya meloloskan sedikit korban PHK yang masuk dalam daftar prioritas (whitelist) yang diajukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Ida menjelaskan, dari 2,1 juta korban PHK yang masuk dalam whitelist dan diusulkan kepada PMO Kartu Prakerja, hanya 95.559 orang yang lolos menjadi peserta program.

"Kami sangat sayangkan keputusan PMO, daya pekerja terdampak 2,1 juta orang dan yang diperintahkan Presiden langsung dan seharusnya mendapat karpet merah, ternyata hanya sebagian kecil yang diterima," ujar Ida ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Penerima Kartu Prakerja Mencapai 5,6 Juta Orang

Ida menjelaskan, terdapat proses penyisiran oleh Kemenaker sebelum akhirnya diserahkan kepada PMO Kartu Prakerja.

Mulanya, dari 2,1 juta orang yang diprioritaskan disisir dan mendapat 555.540 orang yang masuk daftar whitelist. Sebanyak 25.000 orang merupakan data usulan dari DPR RI, 20.700 usulan NU, 9.000 usulan Muhamadiyah, dan 500.000 usulan Disnaker.

Data tersebut selanjutnya dikirim Ida ke PMO Kartu Prakerja pada 1 Oktober 2020. Namun setelah dianalisa PMO, hanya 270.000 yang disetujui.

Belum selesai di sana, data itu kemudian diproses dan disisir kembali hingga menjadi 209.000 orang. Hingga pada 3 November 2020, PMO Kartu Prakerja ternyata hanya menerima 95.559 orang dari data itu yang lolos di batch 11. Artinya, hanya sekitar 4,5 persen dari data tersebut yang lolos sebagai peserta Prakerja, dari usulan awal 2,1 juta.

“Di 3 November PMO kirim data batch 11, ternyata hanya 95.559 data, dari usulan DPR, NU, Muhammadiyah, dan dinas-dinas tidak ada yang masuk sama sekali,” jelas dia.

Ida pun mengaku merasa tertampar oleh NU hingga Muhammadiyah lantaran hanya sebagian kecil data usulan prioritas tersebut yang lolos. Namun pihaknya mempertanggungjawabkan hal tersebut bahwa ada dari data usulan itu yang sudah menerima program atau bantuan lain dari pemerintah.

“Kami pertanggungjawabkan ke Muhammadiyah, NU, dinas-dinas yg ada di seluruhnya, semua data, kami dapat data dari PMO, mereka sudah terima program lain, ada datanya, kalau dibutuhkan kirim ke Komisi IX,” ucap dia.

Baca juga: Survei BPS: 66,47 Persen Peserta Kartu Prakerja Sudah Bekerja, tetapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com