Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Catat Inflasi 0,28 Persen pada November 2020

Kompas.com - 01/12/2020, 12:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi pada bulan November 2020 sebesar 0,28 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari inflasi pada November 2019 yang hanya 0,14 persen.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, inflaso November 2020 juga lebih tinggi dibandingkan inflasi Oktoebr 2020 yang hanya 0,07 persen. Adapun tingkat inflasi tahun kalender menjadi 1,23 persen (year to date/ytd).

"Di awal musim penghujan, inflasi berlanjut di bulan November setelah inflasi di bulan Oktober sebesar 0,07 persen. Jadi memang perlu diwaspadai terkait musim penghujan. Kemudian adanya libur panjang beberapa waktu yang lalu," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/12/2020).

Baca juga: Harga Mulai Rp 87 Juta, Ini Daftar Lelang Rumah di Bogor

Dia juga mengingatkan kewaspadaan adanya curah hujan yang tinggi sepanjang November 2020 yang bakal menghambat penyaluran barang dari produsen ke konsumen sehingga menimbulkan inflasi berkelanjutan.

Lebih lanjut kata Setianto, dari 90 kota IHK ada 83 kota yang mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi, yaitu Kendari, Tarakan, Tanjung Pandang, Pare-Pare, Meulaboh, Ambon dan Maluku

"Inflasi tertinggi berada di Kota Tual sebesar 1,15 persen. Utamanya inflasi di Kota Tual merupakan andil dari komoditas perikanan yaitu ikan tongkol dan ikan layang. Kemudian juga andil dari bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen," paparnya.

Sementara itu, deflasi di Kota Kendari sebesar minus 0,22 persen. Andil utama deflasi berasal dari komoditas perikanan, yaitu ikan layang dengan andil minus 0,07 persen, ikan cakalang minus 0,05 persen, dan ikan teri yang utamanya mendorong deflasi di Kota Kendari.

Baca juga: Mau Tukar Valas? Intip Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Sebelumnya, Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan inflasi pada bulan November 2020 berkisar 0,18 persen.

Namun secara keseluruhan, inflasi hingga akhir tahun ini dia perkirakan akan berkisar di bawah 2 persen, lebih rendah dari batas bawah target inflasi Bank Indonesia (BI). Lantaran, mempertimbangkan inflasi dari sisi permintaan yang masih cenderung lemah di tengah pandemi Covid-19.

"Pada bulan November, diperkirakan terjadi inflasi 0,18 persen month to month atau 1,50 persen secara year on year, dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,07 persen month to month atau 1,44 persen year on year," katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: Pemerintah Bebaskan Pajak dan Bea Masuk Impor Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com