Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melemah, Respons Rupiah terhadap PSBB

Kompas.com - 07/01/2021, 16:40 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot melemah, Kamis (7/1/2021) sore.

Melansir Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot sore ini melemah 15 poin (0,11 persen) pada level Rp 13.910 per dollar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 13.896 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, optimisme pemulihan ekonomi pada tahun 2021 berkurang karena penerapan pembatasan kegiatan masyarakat mendorong pelemahan mata uang garuda hari ini.

Baca juga: Mau Beli Dollar AS? Intip Kurs Rupiah Hari Ini

“PSBB bisa berpengaruh fatal terhadap konsumsi masyarakat, berujung terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2021 yang kemungkinan masih akan terkontraksi, bisa saja di minus 1-2 persen,” kata Ibrahim dalam siaran pers.

Pengetatan aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah juga dilakukan oleh berbagai negara di dunia.

Tujuannya agar pandemi Covid-19 bisa dikendalikan.

Namun, pengetatan ini juga bisa berarti proyeksi pertumbuhan ekonomi yang digadang-gadang oleh pemerintah sebesar 5 persen kemungkinan tidak akan tercapai dan pemerintah kemungkinan akan merevisi pertumbuhan ekonominya di kuartal pertama.

Baca juga: Pengetatan Pembatasan Sosial Bisa Dorong Pelemahan Rupiah Hari Ini

Untuk memastikan kegiatan pengetatan aktivitas di Jawa dan Bali yang direncanakan pemerintah, perlu ada pengawasan khusus.

Di sisi lain, secara bersamaan pemerintah juga menyiapkan vaksinasi kepada masyarakat yang rencananya dimulai pada pertengahan Januari 2021.

“Vaksinasi diharapkan memberikan kepercayaan masyarakat setelah sebelumnya membuat perekonomian terpuruk lebih dalam akibat pandemi,” jelas dia.

Ibrahim menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan masyarakat, dengan porsi utama adalah kesehatan, dan kemudian juga kehadiran untuk menjaga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya, banyak pengamat yang mengatakan Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan karena pandemi Covid-19 sudah bisa karena sudah ditemukan vaksin.

Namun, pada kenyataannya penyebaran pandemi Covid-19 semakin tinggi, bahkan ada varian baru yang lebih kuat penyebarannya dan tidak bisa terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Spend Smart
Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com