Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SiCepat Tanam Saham di Anak Perusahaan MCAS

Kompas.com - 09/01/2021, 11:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat) mengumumkan penandatanganan Conditional Share Subscription Agreement (CSSA) untuk menginvestasikan hingga 51 persen saham di DigiResto, Food Ordering Platform yang dikembangkan oleh PT Digital Maxima Kharisma (DMK), anak perusahaan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).

Investasi yang didasarkan atas kepuasan akan hasil dari uji kelayakan ini akan menjadikan SiCepat terlibat langsung dalam pengembangan DigiResto. DigiResto merupakan platform pemesanan makanan dan minuman (F&B) yang dibangun di atas teknologi MCAS Group dan SiCepat akan berkontribusi serta berbagi best practice logistik sebagai penyedia pengiriman jarak jauh.

Chief Executive Officer SiCepat The Kim Hai mengatakan, melalui kerja sama ini SiCepat akan berperan lebih aktif dalam mendorong platform menuju potensi maksimalnya dengan meningkatkan adopsi platform dan menyempurnakan kapabilitas layanan DigiResto.

“Kami juga meningkatkan aliran pendapatan kami dengan memanfaatkan pasar pengiriman makanan yang sedang berkembang, diperkirakan bernilai hampir 2 miliar dollar AS pada tahun 2020. Ke depan, kami akan mengeksplorasi peluang investasi strategis lebih lanjut dengan MCAS Group dan mengintegrasikan lebih banyak penawaran teknologi mereka ke dalam supply chain kami,” kata The Kim Hai dalam siaran pers, Jumat (9/1/2021).

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 15.000

Direktur DMK Mohammad Anis Yunianto menambahkan, komersialisasi dengan skala yang luas, dapat mempercepat upaya perluasan jaringan merchant F&B dan memperluas cakupan layanan DigiResto.

]Seiring dengan kemajuan saat ini, DigiResto berupaya sepenuhnya mengintegrasikan kemampuan pengiriman layanan jarak jauh SiCepat dan memberikan solusi pemesanan makanan secara menyeluruh guna memuaskan konsumen dan membantu mitra dagang.

“Dengan kerja sama ini kami perharap layanan pengiriman makanan di Indonesia bisa tumbuh 11,5 persen CAGR dari tahun 2020-2024 dan mencapai perkiraan nilai pasar sebesar 3 miliar dollar AS pada tahun 2024,” kata Anis.

Baca juga: IHSG dalam Sepekan, Menguat 4,6 Persen dan Sentuh Level Psikologis 6.257,83

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com