Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ungkap Kesulitan Distribusi Vaksin Covid-19 ke Sumsel dan Sumut

Kompas.com - 12/01/2021, 14:37 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masih ada delapan provinsi di Indonesia yang belum menerima semua pasokan distribusi vaksin Covid-19.

Hal tersebut terjadi karena delapan provinsi tersebut jaringan distribusi rantai dinginnya belum mumpuni.

“Pada saat kita deliver 1,2 juta, ada 8 provinsi yang belum bisa langsung menerima semua,” ujar Budi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Indonesia Masih Belum Ada Kesepakatan dengan Pfizer BioNTech soal Vaksin Covid-19, Mengapa?

Budi menambahkan, fasilitas penyimpanan yang belum memadai di beberapa daerah bisa menjadi hambatan untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ini.

“Ini merupakan hambatan, karena baru 1,2 juta sudah tidak mampu, apalagi kalau kami kirim 17 juta dan 25 juta,” kata mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Budi mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk terus berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan di masing-masing daerah agar proses distribusi ini berjalan lancar.

Saat ini, kata Budi, dari delapan provinsi itu, masih ada dua provinsi yang belum selesai proses distribusi vaksin Covid-19.

“Komunikasi terus kita lakukan dengan pemerintah daerah. Sampai saat ini masih ada dua provinsi yang masih belum selesai, yaitu Sumatera Selatan dan Utara. Kami masih terus koordinasi dengan Kepala Dinas Sumatera Selatan dan Utara karena kapasitas penyimpanan rantai dinginnya belum cukup, sehingga kita baru kirim sebagian,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com