Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Dapat Hibah Rp 704 Miliar dari Jepang, Dipakai untuk Bangun 6 Sentra Perikanan

Kompas.com - 02/02/2021, 15:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat hibah dari pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) sekitar 5,5 miliar yen atau setara dengan Rp 704 miliar.

Pemberian bantuan ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara KKP dengan JICA terkait Grant Agreement for The Programme For The Development of Fisheries Sector in Outer Islands Phase 2.

Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar mengatakan, dana hibah senilai ratusan miliar itu bakal digunakan KKP untuk membangun 6 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 lokasi.

"Ini hibah tanpa ikatan, dalam arti bukan hibah dibayar, dicicil, utang, tidak. Ini hibah secara langsung. Dan baru pertama kali di Indonesia (hibah dari luar negeri diberikan ke KKP)," kata Antam dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2021).

Antam menuturkan, keenam wilayah tersebut ditentukan oleh Pemerintah Jepang, namun tetap diberikan arahan oleh kementerian di sektor bahari ini.

Baca juga: Kemenkeu Ramal Produksi Rokok Turun, Banyak Orang Tak Sanggup Beli

Dari hasil penentuan, pembangunan SKPT diarahkan ke 6 pulau terluar RI yakni Natuna, Morotai, Sabang, Saumlaki, Moa, dan Biak.

"Kenapa dipilih pulau terluar? Dengan maksud untuk pemerataan pembangunan, memajukan ekonomi masyarakat di pulau terluar, dan memajukan industri di pulau terluar melalui kegiatan perikanan," ucap Antam.

Pembangunan 6 SKPT tahap II ini ditargetkan selesai pada tahun 2024.

Perwakilan JICA, Ogawa Shigenori berharap, bantuan hibah dari Pemerintah Jepang ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Pihaknya meminta KKP untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola pelabuhan-pelabuhan yang hendak dibangun tersebut.

Untuk peningkatan kemampuan, JICA juga memberikan bantuan teknis, yakni bantuan pelatihan dan seminar yang telah disepakati sejak setahun lalu.

"Oleh karena itu, dukungannya diberikan dalam 2 metode (metode hibah dan metode bantuan teknis). Dengan kerja sama KKP, JICA berharap pembangunan dan pengelolaan pelabuhan bisa sukses ke depannya," pungkas Ogawa.

Baca juga: Kabar Baik, Pemerintah Perpanjang Insentif Pembebasan Pajak Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com