Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN: Pengembangan EV Battery Tak Terkait Politik 2024

Kompas.com - 02/02/2021, 19:17 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia tak ada kaitannya dengan politik.

Menurut dia, pengembangan produk tersebut murni dalam rangka transisi untuk energi yang lebih ramah lingkungan.

“Soal politik itu tidak ada, karena jauh-jauh ini sudah ada pembentukan holding (Indonesia Battery Holding),” ujar Arya dalam diskusi virtual, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Permintaan BBM Diprediksi Terus Menurun, Ini Upaya Pertamina Agar Tetap Eksis

Arya menambahkan, produksi baterai dan kendaraan listrik sudah akan dimulai pada tahun 2023. Atas dasar itu dia membantah pengembangan produk tersebut ada unsur politiknya.

“Kalau nanti pakai motor listrik, bisa pakai baterai buatan Indonesia. Jadi ini tujuannya untuk transisi energi,” kata juru bicara Erick Thohir tersebut.

Arya menuturkan, perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Setikat, yaitu Tesla berniat menggandeng PT Antam (Persero) Tbk untuk menjadi partnernya.

“Di website Tesla itu salah satu yang diharapkan untuk join partner mereka itu PT Antam. Tidak mungkin mereka mau main-main seperti itu,” ungkapnya.

Mengutip Kontan.co.id, Komisi VII DPR RI meminta agar pemerintah serius dalam mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia. Komisi VII juga menagih langkah konkret pemerintah dan BUMN dalam pembentukan holding untuk industri baterai EV.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian menyatakan bahwa pengembangan kendaraan listrik termasuk industri baterai sangat penting.

Hal ini untuk menekan konsumsi dan emisi dari Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga dapat menekan impor serta lebih ramah terhadap lingkungan.

Baca juga: Penasaran dengan Biaya Pasang Panel Surya di Rumah Anda? Coba Gunakan Situs Web Ini

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Tim Percepatan Proyek EV Battery Nasional, Ramson meminta program ini dijalankan secara serius, tak hanya menjadi retorika politik dan konsumsi opini publik. 

"Tapi sudah harus betul-betul ke langkah yang imperatif dan konkret. Ini paparannya masih retorika, berikutnya harus terukur," kata Ramson dalam RDP yang digelar Senin (1/2/2021).

Lebih lanjut, Ramson pun meminta kepada Ketua Tim Percepatan Proyek EV Battery Nasional Agus Tjahajana Wirakusumah agar pesan tersebut disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. 

"Jangan untuk konsumsi retorika politik menghadapi 2024, tapi harus fakta untuk generasi mendatang. Kita harus ada khusus untuk kepentingan masa depan bangsa. Sampaikan ke Pak Menteri BUMN, supaya betul-betul konkret," terang Ramson yang saat itu memimpin jalannya RDP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com