Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sosok di Balik Mister Loo yang Dipercaya Luhut Urus Toilet di Danau Toba

Kompas.com - 15/02/2021, 13:03 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com ¬ Perusahaan bernama Mister Loo ditunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menunjuk sebuah untuk mengelola toilet di kawasan wisata Danau Toba.

Mister Loo merupakan perusahaan startup asal Swiss yang bergerak di bidang sanitary toilet umum premium.Dikutip dari laman resmi misterloo.com, Senin (15/2/2021), Mister Loo adalah penyedia toilet umum inovatif yang konsepnya muncul dari Swiss.

Pada halaman manajemen perusahaan, terungkap dua sosok di balik Mister Loo. Mereka bernama Andreas Wanner dan Dominik Schuler.

Kedua orang tersebut merupakan pemilik sekaligus pendiri Mister Loo. Keduanya juga sama-sama pernah aktif di perbankan.

Andreas Wanner sebelumnya pernah berkarier di Deutsche Bank, yang bertugas di Swiss dan China selama empat tahun. Ia juga lebih dari lima tahun di UBS Investment Banking di Swiss.

Sedangkan Dominik Schuler juga pernah bertugas di UBS Investment Banking Swiss selama empat tahun. Ia juga sempat dua tahun bersama KPMG Corporate Finance.

Baca juga: Kompaknya Luhut dan Sandiaga Uno Urus Toilet untuk Turis

Dalam laman tersebut disebutkan, Mister Loo menawarkan toilet bersih dan fasilitas menyegarkan yang mutakhir pada toilet umum. Sebelum menangani Danau Toba, Mister Loo memiliki portofolio penyediaan toilet umum di Thailand dan Vietnam.

Mereka mampu menyediakan pengelolaan toilet umum di lokasi seperti tempat wisata, pasar, pantai, kawasan pejalan kaki serta stasiun kereta api, bus, dan pom bensin.

"Mister Loo adalah konsep toilet umum yang inovatif dari Swiss yang menawarkan toilet bersih dan fasilitas menyegarkan yang mutakhir untuk wisatawan internasional dan wisatawan lokal dalam lingkungan yang aman di lokasi umum yang sering dikunjungi,” tulis Mister Loo.

Adapun kantor perwakilan Mister Loo saat ini berada di Zurich (Swiss), Bangkok (Thailand), dan Ho Chi Minh City (Vietnam).

Sebelumnya, Luhut menyebut, hingga kini ada sekitar 25 toilet umum yang sudah dibangun sebagai hasil CSR (corporate social responsibility/CSR) perusahaan. Pengelolaan setelahnya diserahkan kepada Mister Loo.

Baca juga: Kelola Toilet di Danau Toba, Luhut Gandeng Perusahaan Swiss

"Ada 25 toilet yang dibangun di spot-spot turis di Toba, ini CSR dari beberapa perusahaan. Dan sekarang kita kontrakkan kepada namanya Mister Loo, yang punya organisasi secara internasional ngurus WC," kata Luhut melalui akun Instagram, Minggu (14/2/2021).

Luhut menyebut, toilet-toilet itu tersebar di beberapa kawasan proyek yang saat ini masih tahap pembangunan. Kawasan tersebut, antara lain di Dermaga Porsea, Dermaga Balige, Dolok Sipiak, dan Huta Siallagan Pulau Samosir.

Lebih lanjut dia menuturkan, Dolok Sipiak adalah tempat yang belum lama ini dikunjungi oleh Raja dan Ratu Belanda. Sementara Huta Siallagan Pulau Samosir adalah tempat peradilan dan pemancungan pada masa lampau yang belum lama dikunjungi oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Barang Gratifikasi Jokowi Senilai Rp 8,7 Miliar Resmi Milik Negara

"Presiden waktu itu mengunjungi ke sana dan kebetulan saya ikut, dan presiden minta itu dikembalikan kepada aslinya. PUPR sudah mengerjakannya dan kemarin sudah selesai mungkin 70 persen. Kalau itu jadi saya kira akan sangat cantik, bisa melihat pemandangan dan ada toiletnya," jelas Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com