Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bakal Rilis Yuan Digital, Layanan Cadangan untuk AliPay dan WeChat

Kompas.com - 27/03/2021, 14:12 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - Bank sentral China, People Bank of China (PBoC) mengatakan, mata uang digital yang tengah mereka kembangkan bakal berdampingan dengan platfrom teknologi finansial seperti Alipay milik Ant Group dan WeChat Pay milik Tencent Holding.

Saat ini, kedua platform digital tersebut tengah mendominasi pasar jasa pembayaran digital di China.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (27/3/2021), salah satu alasan utama PBoC mengembangkan yuan digital adalah untuk menyediakan pilihan layanan cadangan selain Alipay dan WeChat Pay.

Baca juga: BI Bakal Terbitkan Uang Digital, Apa Manfaatnya?

Pasalnya, bila dominasi pasar keduanya mencapai 98 persen dari seluruh pasar layanan pembayaran digital.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur PBoC bidang Digital Currency Institute dalam sebuah panel diskusi.

"Bila terjadi sesuatu yang buruk pada keduanya, baik secara keuangan maupun teknis, hal itu bisa memberikan dampak negartif terhadap stabilitas keuangan China," ujar Mu.

"Untuk menyediakan layanan cadangan atau pilihan lain dalam sistem layanan pembayaran ritel, bank sentral harus mengambul langkah, dan menyediakan layanan mata uang digital," tambah dia.

Saat ini, bank sentral telah melakukan uji coba atas yuan digital di beberapa wilayah di negara tersebut. Bila akhirnya dirilis, maka PBoC akan menjadi bank sentral pertama yang merilis mata uang digital.

Berdasarkan estimasi Bloomberg Intelligence, e-yuan secara perlahan dalam mengurangi dominasi pasar dari Alipay dan WeChat Pay. Setidaknya, yuan digital dapat mengambil alih sektiar 9 persen dari keseluruhan pasar layanan pembayaran digital di tahun 2025.

Mu juga mengungkapkan alasan laisn PBoC mengembangkan mata uang digital sendiri, yakni untuk melindungi kedaulatan moneter dari negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut di tengah popularitas bitcoin dan mata uang digital lain.

Selain itu juga untuk meningkatkan efisiensi dari sistem pembayaran sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.

Baca juga: Simak, Ini Bocoran Mata Uang Digital Bank Sentral dari BI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com