Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Modalku: Hanya 27 Persen UMKM yang Bisa Akses Pinjaman ke Lembaga Keuangan Konvensional

Kompas.com - 30/03/2021, 13:40 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Modalku salah satu Financial Technology (Fintech), melalui surveinya mencatatkan, tak banyak pelaku UMKM yang berhasil mengakses pinjaman ke lembaga keuangan konvensional.

Hanya 27 persen yang bisa memperoleh modal dari perbankan maupun lembaga non-bank.

"Ada 27 persen UMKM yang berhasil mengakses pinjaman ke lembaga keuangan konvensional baik itu bank atau non bank, sementara sisanya yaitu 73 persen UMKM yang mengaku kesulitan mengakses pinjaman," ujar Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan dalam jumpa pers Modalku secara virtual, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Pelaku UMKM, Yuk Manfaatkan Fitur dan Program dari E-Commerce untuk Percepat Transformasi Digital

Iwan membeberkan, ada beberapa alasan mengapa UMKM sulit mengakses pinjaman.

Pertama, disebutkan dia, adalah karena UMKM memandang bahwa perizinan usaha yang menjadi penghambat.

"Dari survei ini kami juga melihat ada 50 persen UMKM yang mengaku mereka tidak memiliki perizinan usaha makanya tidak bisa mengakses pinjaman. Seperti online seller itu mereka tidak ada izin usaha kan," ucapnya.

Alasan yang kedua yang menjadi penghambat adalah masalah laporan keuangan yang masih membatasi.

Iwan menyebutkan, banyak UMKM yang tidak memiliki laporan keuangan karena skala usahanya masih kecil.

Baca juga: IKEA Hadir di Bandung Barat, Berdayakan UMKM Lokal

Di samping itu, ia juga membeberkan temuanya terkait tujuan alokasi dana pinjaman.

Dia menyebutkan, berdasarkan hasil surveinya, tercatat ada sebanyak 50,29 persen UMKM mengalokasikan dana pinjaman untuk membeli bahan baku.

Lalu, ada sebanyak 19,14 persen mengalokasikan dana pinjaman untuk biaya operasional lainnya.

"Sementara itu ada sebanyak 12,86 persen yang mengaku dana pinjaman dipakai untuk membeli material dan pelengkapan dan ada 12,86 persen yang menggunakan modal pinjaman sebagai biaya untuk sewa tempat baru," jelas Iwan.

Perlu diketahui, survei ini dilakukan dengan mengikutsertakan 350 responden yang berasal dari borrower modalku yang dilakukan melalui survei pertanyaan secara online dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi melalui telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com