Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin: Indonesia Dalam Posisi Siap Menyambut Industri 4.0

Kompas.com - 05/04/2021, 16:38 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0.yang ditandai dengan hadirnya konvergensi inovasi digital yang dimanfaatkan di berbagai sektor industri.

Indonesia pun dituntut untuk siap dan harus merespon perubahan dunia yang super cepat ini.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S A Cahyanto mengatakan, berdasarkan hasil assesment terhadap industri-industri yang sudah menerapkan konsep industri 4.0, Indonesia sedang dalam posisi siap untuk menyambut industri 4.0.

Baca juga: Adaptasi Teknologi, Cara Jitu Hadapi Persaingan Industri 4.0

"Indonesia ternyata sedang dalam posisi siap kalau diratakan-ratakan, namun belum sampai pada tahap sepenuhnya," ujar Eko dalam diskusi FMB9: Industri 4.0 Menuju Pemulihan Ekonomi yang disiarkan secara virtual, Senin (5/4/2021).

Walaupun demikian, lanjut dia, Indonesia harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengerti industri 4.0.

Lalu kemudian diberikan kompetensi yang baru untuk meningkatkan kemampuannya.

Oleh sebab itu, saat ini Kemenperin sangat fokus dan sedang menggenjot berbagai cara untuk bisa menciptakan SDM yang mumpuni.

"Ini memang harus dilakukan secara masif. Karena industri ini tidak jauh dari teknologi dan sumber daya manusia," ucap Eko.

Baca juga: Sambut Era Industri 4.0, Jurusan Administrasi Bisnis Unpar Membuka Program Bisnis Digital

Kemenperin juga sedang melakukan pendekatan ke seluruh calon tenaga kerja di berbagai industri atau perusahaan dan melakukan sosialisasi hingga pelatihan.

Bahkan, seluruh pelaku industri, mulai dari level tinggi hingga rendah juga dilakukan hal yang serupa.

"Entah itu Chief Officer sampai dengan frontliner serta back office-nya juga akan kami beri pelatihan," imbuh dia.

Di samping itu, Eko juga mengakui, berdasarkan hasil laporan dari beberapa perusahaan yang sudah menerapkan konsep industri 4.0 ini, banyak yang mengatakan sering mengalami hambatan SDM.

Oleh sebab itu, ditegaskan dia, transformasi SDM sangat perlu diperhatikan sejak awal.

Baca juga: Ombudsman: Peningkatan Layanan Publik di Era Industri 4.0 dan Pandemi Covid-19 Jadi Tantangan Tersendiri

Di sisi lain, dia juga mengatakan, ada banyak manfaat juga yang dirasakan oleh perusahaan yang menerapkan konsep ini, di antaranya adalah produktivitas yang meningkat, tenaga kerja bertambah hingga kegiatan usahanya yang semakin mengglobal.

Sementara itu, pengamat industri 4.0 Fadli Hamsani mengatakan, pelaku industri dari berbagai sektor sangat menyambut era industri ini.

Sebab dengan mengedapankan peranan teknologi digital, sangat membantu pertumbuhan bisnis perusahaan atau industri.

"Kami melihat dengan pemanfaatan teknologi yang ada di industri 4.0 ini, memberikan dampak aktivitas yang positif bagi perusahaan. Karena itu para pelaku usaha tidak ragu untuk menyambut ataupun berkolaborasi dengan sistem yang ada," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com