Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tekan Penggunaan Emisi Karbon, PGN Raih Penghargaan Emisi Korporasi 2021

Kompas.com - 30/04/2021, 17:17 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapatkan Penghargaan Emisi Korporasi 2021 atas capaiannya dalam upaya menekan penggunaan emisi karbon guna menyelamatkan bumi dari pemanasan global.

Adapun Penghargaan Emisi Korporasi 2021 yang diterima PGN terdiri dari empat kategori. Pertama, penurunan emisi korporasi sektor emiten non perbankan kategori green elite.

Penghargaan kedua, penurunan emisi korporasi sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nonperbankan kategori green elite. Ketiga, transparansi perhitungan emisi korporasi sektor emiten nonperbankan kategori silver plus.

Terakhir, penghargaan keempat adalah transparansi perhitungan emisi korporasi sektor BUMN non perbankan kategori platinum plus.

Baca juga: Bantu Penurunan Emisi Karbon, Inilah Potensi Penting dari Lahan Gambut

Ajang penghargaan tersebut diselenggarakan oleh Majalah Investor melalui kerja sama dengan PT Bumi Global Karbon yang disiarkan secara langsung di Berita Satu TV, Kamis (29/4/2021).

Perhitungan dan penurunan emisi pada penghargaan tersebut diperoleh berdasarkan data dari laporan keberlanjutan 2019 terbitan tahun 2020 dan tersedia di laman resmi masing-masing perusahaan.

Selain itu, assurance (diaudit oleh pihak ketiga) untuk perhitungan emisi juga menjadi kriteria dalam penilaian.

Penghargaan Emisi Korporasi sendiri ditujukan untuk meningkatkan kesadaran korporasi guna mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Efek Emisi Karbon pada Daerah Perairan

Bahkan, sebagian negara sudah menciptakan target zero carbon emission pada 2060.

Dengan penurunan emisi, maka akan berdampak positif terhadap perubahan iklim serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sehingga dapat menumbuhkan ekonomi berkualitas.

“Korporasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap penurunan emisi karbon dan melakukan langkah kongkrit untuk memulihkan bumi, pasti mendapatkan apresiasi dari konsumen, publik, dan investor,” kata Direktur Pemberitaan Berita Satu Media Holdings Primus Dorimulu, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (30/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com