Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Kuartal I 2021, Ekonomi 10 Provinsi Sudah Tumbuh Positif

Kompas.com - 05/05/2021, 14:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ada 10 provinsi yang sudah mencatat pertumbuhan ekonomi positif.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, 10 provinsi itu tersebar di beberapa pulau. Di Sulawesi misalnya, ekonomi sudah tumbuh 1,20 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian Maluku dan Papua tumbuh 8,97 persen (yoy).

"Dalam triwulan I ini sudah ada 10 provinsi yang sudah tumbuh positif, yang lainnya masih kontraksi. Tapi kontraksinya menipis," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen, BPS: Konsumsi Rumah Tangga Kontraksi Terdalam

Suhariyanto mengungkap, kedua pulau itu menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,52 persen dan 2,44 persen. Proporsi tertinggi masih didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,70 persen. Namun di Pulau Jawa, ekonomi masih mencatat -0,83 persen.

"Secara spasial struktur ekonomi kita tidak berubah, di mana Pulau Jawa mendominasi PDB dengan sumbangan 58,70 persen, kemudian diikuti Sumatera 21,54 persen," ungkap pria yang akrab disapa Kecuk ini.

Namun berbeda dari Sulawesi, Maluku, dan Papua yang sudah mencatat pertumbuhan, Pulau Bali masih berjuang dari gempuran pandemi Covid-19.

Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata terkontraksi cukup dalam, yakni -5,16 persen.

Baca juga: Menteri PPN: Butuh Investasi Hampir Rp 6.000 Triliun Buat Topang Pertumbuhan Ekonomi di 2022

Sebab itu Kecuk berujar, akomodasi dan makan minum yang merupakan turunan usaha sektor pariwisata akan pulih lebih lama. Tercatat lapangan usaha ini pada kuartal I 2021 masih -7,26 persen.

"Kita lihat penyediaan makan minum -4,94 persen, akomodasi -17,61 persen. Jadi kedua sektor ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding sektor lain yang lebih cepat," pungkas Kecuk.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2021 masih mengalami kontraksi sebesar -0,74 persen.

Dengan perolehan tersebut, ekonomi Indonesia belum mampu kembali ke zona positif, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020.

Dilihat secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi kuartal I mengalami kontraksi 0,96 persen (qtoq). Menurut pengeluaran secara tahunan (year on year/yoy), semua komponen mengalami kontraksi dengan konsumsi rumah tangga mencatatkan penurunan paling dalam.

Baca juga: BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 Jadi 4,1-5,1 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com