Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Alasan Mau dan Tidak Mampu untuk "Move On"

Kompas.com - 30/06/2021, 07:07 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Move on itu bukan sekadar melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru. Ada hati atau perasaan yang dipatahkan dan membuat sedih.

Meski bukanlah hal yang mudah, move on dari pasangan selalu berlarut-larut dalam kesedihan hingga tak bisa move on dari mantan.

Akan tetapi dengan mampu belajar melepaskan dan membiarkan masa lalu pergi itu memungkinkan kita untuk dapat melangkah walau terengah.

Move on memungkinkan kamu untuk membebaskan diri sendiri.

1. Ada yang Tidak Mampu "Move On", tapi Ada Juga yang Tidak Mau "Move On"

Ada dalam beberapa kasus hubungan percintaan walau sudah sama-sama berpisah, tapi mereka tetap saling mencintai dan kerap mengingat kenangan indah yang pernah dilalui bersama.

Dalam pandangan Kompasianer Dinda, sepasang kekasih ini semestinya bisa memulai kisah cinta yang baru dan mungkin saja tak kalah bahagianya dengan kisah cinta mereka.

"Untuk banyak orang mungkin perkara move on gampang dilakukan, tapi untuk sebagian orang ini sangat sulit dilakukan dan butuh waktu sampai puluhan tahun untuk dapat melakukannya," tulisnya.

Move on itu bukan hanya soal perkara sulit atau tidak sulit, tapi move on itu soal mau atau tidak mau. (Baca selengkapnya)

2. Jangan Memulai Hubungan Jika Belum Selesai dengan Masa Lalunya

Setiap orang pastinya mempunyai kenangan masa lalu yang ingin dilupakan.

Namun, untuk melupakan kenangan di masa lalu, tulis Kompasianer Vera Arista, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan: karena kenangan itu saja seseorang bisa menjadi tersinggung.

Pada beberapa hubungan, barangkali, alasan crush kita masih belum berani terus terang tentang perasaannya karena masih terjebak oleh masa lalunya.

"Pada dasarnya jika mereka masih terbayang-bayang dengan masa lalunya, maka hubungan yang barunya juga tidak akan berjalan mulus," tulis Kompasianer Vera Arista.

Tapi, seberapa lama kita melupakan masa lalu bergantung pada bagaimana kita menyikapinya? (Baca selengkapnya)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com