Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Kredit Tahun ini Tak Capai 5 Persen

Kompas.com - 08/07/2021, 06:07 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus positif Covid-19 yang telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir diyaikini bakal berimbas kepada penyaluran kredit perbankan.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, terhambatnya laju pemulihan ekonomi nasional akibat peningkatan kasus Covid-19 bakal berdampak kepada pelemahan pertumbuhan kredit.

"Pertumbuhan kredit perbankan tahun 2021 bisa lebih rendah dari proyeksi awal tahun yang sebesar 5 persen," kata dia dalam keterangannya, dikutip Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Sri Mulyani Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi 3,7-4,5 Persen.

Lebih lanjut dia menyebutkan, berdasarkan pengalaman di Indonesia, meredam laju penyebaran Covid-19 membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Pengalaman peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi pada Januari 2021, membutuhkan waktu sekitar tiga bulan menekan kasus tambahan menjadi level normal sekitar 5.000- 6.000 kasus per hari," tuturnya.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) terbaru, pertumbuhan kredit perbankan pada April 2021 terkontraksi sebesar -2,3 persen year over year (yoy), dengan nilai total kredit sebesar Rp 5.482,2 triliun.

Kontraksi pertumbuhan kredit tersebut lebih kecil dibandingkan kontraksi pada Maret 2021 yang sebesar -3,8 persen yoy. Secara month over month (mom), pertumbuhan kredit pada April 2021 masih terkontraksi sebesar -0,3 persen.

"Namun demikian, secara year-to-date pertumbuhan kredit per April 2021 sudah menunjukkan angka positif meskipun masih sangat kecil, yaitu sebesar 0,01 persen," ucap Andry.

Sebelumnya Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengakui, penyaluran kredit ke depannya berpotensi kembali mengalami tekanan seiring dengan pemberlakuan kebijakan pengendalian penyebaran Covid-19 melalui PPKM Miko dan PPKM Darurat.

"Untuk itu, pertumbuhan kredit bergantung pada pemulihan confidence pelaku usaha dan normalisasi aktivitas sosial ekonomi masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2021 Bisa 7 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com