Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Gelar Program One Village One Product, Ini Cara dan Syarat untuk Bergabung

Kompas.com - 15/07/2021, 13:36 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian memfasilitasi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti program One Village One Product (OVOP).

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, dengan adanya program ini diharapkan bisa mendorong daya saing IKM dalam memasarkan produknya hingga ke kancah nasional dan global.

"Dengan konsep OVOP dimana suatu daerah bisa menetapkan satu produk yang memiliki keunikan untuk dikembangkan sehingga produk tersebut bisa dipasarkan hingga ke kancah global yang nantinya memberikan kontribusi pendapatan bagi daerah tersebut," ujar Gati dalam sosialisasi program pengembangan IKM melalui OVOP secara virtual, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Begini Cara Mendaftarkan Produk IKM ke E-Katalog LKPP

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Sri Yunianti memaparkan kriteria dan persyaratan bagi IKM yang ingin mengikuti program OVOP.

Untuk kriteria komoditi yang ingin masuk ke program OVOP disebutkan dia adalah produk harus merupakan unggulan daerah, memiliki keunikan baik dari sisi motif, desain produk, serta diutamakan produk yang berbahan baku lokal.

"Namun yang tak kalah penting lainnya adalah harus memiliki pasar domestik dan memiliki kualitas dan diproduksi berkesinambungan," ungkap Sri Yunianti.

Sementara untuk persyaratan bagi IKM yang ingin bergabung adalah harus merupakan penghela di sentra IKM yang memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi daerah, memiliki aspek legalitas di bidang industri dan merupakan IKM yang bergerak di komoditi makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman dan gerabah.

"Khusus bagi IKM komoditi makanan dan minuman harus memiliki izin edar produk pangan, sertifikat halal yang terakreditasi bahwa produk memenuhi persyaratan standar keamanan pangan," jelas Sri.

Sri menambahkan, bagi IKM yang ingin bergabung ke program ini bisa melakukan pengusulan melalui website ovop.kemenperin.go.id.

"Pengusulan dilakukan oleh Dinas Kabupaten atau Kota melalui website resmi, lalu tim sekretariat akan melakukan verifikasi dan seleksi yang kemudian akan dilakukan penetapan dan penghargaan IKM OVOP oleh Menteri Perindustrian," ujar Sri.

Baca juga: Perusahaan dan Kawasan Industri Tak Disiplin Selama Pandemi, Kemenperin Cabut 425 IOMKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com