Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bank Raya Bersaing di Industri Bank Digital

Kompas.com - 28/09/2021, 10:56 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk yang baru berganti nama menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat bersaing di industri bank digital yang semakin marak pemainnya.

Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang menjelaskan, dalam operasionalnya, pihaknya akan fokus menyasar segmen pekerja lepas atau dikenal juga dengan gig workers.

Pasalnya, segmen tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan ke depannya.

Baca juga: Resmi Jadi Bank Digital, BRI Agro Ubah Nama Jadi Bank Raya

Tercatat jumlah gig economy workers meningkat sebesar 27,07 persen secara tahunan (year on year/yoy), sedangkan jumlah karyawan penuh waktu menurun sebesar 8,84 persen yoy.

"Melihat perkembangan yang tengah terjadi dan menyadari shifting behavior ke arah digital yang terus memperkuat Indonesia, gig economy workers akan menjadi pilar penting yang memperkuat dan memajukan perekonomian bangsa," tutur Kaspar, dalam paparan publik, Senin (27/9/2021).

Kaspar menyebutkan, jumlah gig workers diproyeksi bakal terus tumbuh, hingga mencapai 74,81 juta pekerja pada 2025.

Bank dengan kode emiten AGRO itu menargetkan dapat mengakuisisi 10 persen dari potensi pertumbuhan tersebut.

"Prinsipnya, kami yang datang ke mereka, sehingga kami bisa mendapatkan market share 10 persen dari nasabah gig economi atau dalam lima tahun ke depan bisa akuisisi 7 juta nasabah baru," ujar dia.

Baca juga: Respons Bos AGRO Soal Kabar Bergabungnya Grab

Selain itu, Bank Raya juga akan menghapus produk pinjaman dengan tenor panjang. Ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan overlapping pinjaman dalam portofolio bank.

"Dalam bentuk bisnis kita ke depannya akan berbentuk digital, berorientasi pada frekuensi. Terlihat dari perubahan produk, dimana loan size tidak akan lebih daripada Rp 1 miliar dan tenor tidak akan lebih dari 12 bulan," kata Kaspar.

Untuk memfasilitasi calon nasabah, Bank Raya telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan pembukaan rekening secara digital.

Dengan adanya izin tersebut, Kaspar menyebutkan, pembukaan rekening dapat dilakukan secara digital dan tidak lagi memerlukan layanan video call, sebab sudah menggunakan fitur teknologi biometrik.

Bank Raya juga akan memperkuat ekosistem digital melalui kolaborasi bersama berbagai financial technology atau perusahaan berbasis digital lainnya.

Baca juga: Cara Buat NPWP Online dari Handphone

"Kami yakin, bank digital yang berkembang pasti bank yang sudah barang tentu terhubung dengan sebuah grup-grup besar dan bank digital yang terbangun dengan digital platform maupun fintech," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com